Saham Anjlok, Facebook dan Samsung Sedang Mengalami Pekan yang Berat
Pengamat keuangan Ariston Tjendra menilai fenomena anjloknya saham perusahaan di atas kemungkinan bukan karena era teknologi sudah berakhir

Mengutip USA Today, Selasa (4/10) berdasarkan situs down detector, jejaring sosial dan platform milik Facebook berhenti bekerja sekitar pukul 11:30 Eastern Daylight Time (EDT). Sekitar pukul 17.40, beberapa pengguna dapat mengakses platform. Tetapi tidak semua fungsi kembali.
Jadi gangguan itu lebih dari enam jam. Maret lalu gangguan serupa muncul, tapi cuma berlangsung satu jam.
"Kepada semua orang yang terkena: kami minta maaf. Kami tahu miliaran orang dan bisnis di seluruh dunia bergantung pada produk dan layanan kami untuk tetap terhubung. Kami menghargai kesabaran Anda saat kami kembali online,” kata Facebook, kepada USA Today.
Chief Technology Officer Facebook, Mike Schroepfer mengeluarkan, permintaan maaf lain kepada pengguna di Twitter:
Baca juga: Samsung Dikabarkan akan Membuat Chip Self-Driving Mobil Tesla Generasi Berikutnya
"Layanan Facebook sekarang kembali online - mungkin perlu waktu untuk mencapai 100 persen. Untuk setiap bisnis kecil dan besar, keluarga, dan individu yang bergantung pada kami, saya' maaf,” kata Mike.
Tumbangnya Facebook bisa mempengaruhi penghasilan perusahaan tersebut. Menurut eMarketer, .iklan digital Facebook di Amerika Serikat lebih dari US$ 48 miliar. Itu sebabnya Facebook bergegas memperbaiki agar kembali aktif dan berjalan.
Facebook mengatakan, masalah berasal dari masalah jaringan yang mengganggu komunikasi antara pusat data. Server dan pusat data tidak dapat berkomunikasi. Masalah meningkat berujung pada seluruh sistem.
“Tumbangnya Facebook menjadi salah satu yang terlama yang pernah dicatat,” kata Luke Deryckx, CTO perusahaan pengujian internet Ookla. Kepopuleran gabungan dari Facebook, Instagram, WhatsApp menyebabkan miliaran pengguna telah terdampak .
Pada perdagangan Senin (4/10/2021) kemarin, harga saham Facebook turun hampir 5 persen.