Selasa, 30 September 2025

Enam Marketplace Mitra SIPLah Nyatakan Komitmen Serius Garap Koperasi dan UMKM

Keenam mitra SIPLah tersebut adalah Blanja, Blibli, Toko Ladang, PT Eureka BookHouse, PesonaEdu, dan Inti.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Istimewa
Sosialisasi Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah (SIPLah) yang digelar via streaming di Bogor, Jawa Barat, 3-6 Agustus 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -  Enam mitra sistem pengadaan barang dan jasa di Sekolah (SIPLah) siap merangkul dan membina koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bisa memasarkan produk-produk mereka diplatform online.

Keenam mitra SIPLah tersebut adalah Blanja, Blibli, Toko Ladang, PT Eureka BookHouse, PesonaEdu, dan Inti.

Keenamnya berkomitmen membesarkan koperasi dan UMKM lewat kemitraan mereka dengan SIPLah.

Baca: Pemerintah Akan Benahi Tata Niaga Produk UMKM

Komitmen tersebut disampaikan pada acara Sosialisasi Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah (SIPLah) di Bogor, 3-6 Agustus 2020 melibatkan 60 nara sumber, belasan ribu peserta via aplikasi konferensi video Zoom dan disiarkan langsung di Youtube.

Baca: Pasar Digital UMKM Diyakini Bisa Genjot Produktivitas Pengusaha Gurem

"Kami akan mulai melakukan sosialisasi, mengedukasi serta membina koperasi dan UMKM-UMKM di daerah-daerah agar mau bergabung dengan market place yang sudah menjadi mitra SIPLah agar mereka bisa memasarkan produk khususnya dalam hal pengadaan barang dan jasa di sekolah," ujar Aditya Akbar Putra Pradana selaku staf divisi bisnis TokoLadang di Bogor, Kamis (6/8/2020).

Langkah mitra SIPLah ini dinilai sesuai dengan amanat dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwa salah satu tujuan pengadaan barang/jasa pemerintah adalah untuk meningkatkan peran serta UMKM.

Bahkan presiden Jokowi dalam arahannya mendorong agar adanya 2 juta UMKM yang bisa 'Go Online' di tahun 2020.

Meskipun upaya untuk membina dan membesarkan UMKM telah dilakukan, namun diakui oleh mitra SIPLah bahwa masih ada beberapa kendala merangkul UMKM agar mau bergabung dengan SIPLah.

Kendala yang paling utama terkait UMKM untuk bergabung di SIPLah mungkin dari sisi teknologi, UMKM ini kadang-kadang belum terlalu paham atas penggunaan gadget ataupun cara memposting produk di SIPLah.

"Tapi sebenarnya untuk masalah tersebut ada solusi yaitu kita melakukan training ke pihak UMKM. Jadi kita bisa memberikan panduan-panduan ke mereka," ungkap Jan Sen Tjokro, Vice President Corporate Sales Public Sector, Blibli.com.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), jumlah pelaku UMKM di Indonesia saat ini mencapai 56,54 juta unit atau 99,99% dari total pelaku usaha.

Dengan kata lain, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang jumlahnya paling besar di Indonesia.

Dari data tersebut dapat dipahami bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) punya peranan yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia.

Selain itu, kelompok usaha ini juga dapat bertahan dalam berbagai gejolak ekonomi yang pernah dialami oleh Indonesia selama ini.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved