Sitebeat Ajak Milenial dan UMKM Buka Toko Online dengan Miliki Website Sendiri
Di seminar ini Sitebeat berbagi kiat tentang tips dan trik membuat website untuk toko online sekaligus strategi optimasinya.
Penulis:
Choirul Arifin
Selain itu, transaksi perdagangan online juga menunjukkan tren yang terus meningkat.
"Kami memiliki kantor regional di Singapura dan Australia. Saat ini, peluang bagi kami menggarap pasar Indonesia karena populasi pengguna internet dan social media tinggi. Mereka yang berbelanja di online juga besar. Hal itu yang membuat kami lebih tertarik menggarap pasar Indonesia ketimbang negara lain di Asia," ujarnya.
"Saat ini kami menjadi domain hosting nomor satu di Australia dan Singapura dan serta nomor dua di AS," imbuhnya.
Untuk memancing minat para pengusaha UMKM membuka toko online di platform Sitebeat, Tim Shibli bersama timnya memberikan layanan website gratis dengan jumlah halaman tak terbatas.
Pihaknya juga menawarkan beberapa layanan pembuatan website berbayar, termasuk manajemen maintenance-nya.
Tim menilai, sebagian pengusaha UMKM di Indonesia berdagang online dengan memanfaatkan media sosial. Namun, media sosial seperti Facebook atau Instagram memiliki banyak keterbatasan.
Antara lain, mereka tidak bisa me-manage data base pelanggan dengan baik, sebaik jika para retailer ini memiliki platform toko online sendiri di website.
"Orang Indonesia punya akun media social tapi menunya terbatas. Kami mengintegrasikannya di platform e-commmerce," ujar Tim.
Tim menyatakan, target pengusaha yang disasar Sitebeat adalah pengusaha muda di rentang usia 22 sampai 30-an tahun, termasuk startup.
"Di Indonesia kami menyasar segmen SME. Setelah ini kami juga merencanakan roadshow ke kota potensial seperti Surabaya dan Bandung dan Bali.