Soal Data Pribadi, Bos WhatsApp Terang-terangan Bentrok dengan Kebijakan Facebook
Koum memiliki perbedaan pendapat dengan Facebook dalam menyikapi masalah kebocoran data pribadi, enkripsi,
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Fajar Anjungroso
"Namun sudah waktunya bagi saya untuk melanjutkan (karir saya tanpa WhatsApp), saya telah diberkati bisa bekerja dengan tim kecil yang sangat luar biasa dan bisa menghasilkan aplikasi yang kini telah digunakan begitu banyak orang di seluruh dunia," tulis Koum bangga.
Sementara itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan cepat menanggapi pernyataan Koum melalui postingannya.
"Saya akan merindukan bekerjasama dengan anda, saya bersyukur atas semua yang telah anda lakukan untuk membantu menghubungkan dunia ini dan untuk semua yang telah anda ajarkan kepada saya, termasuk tentang enkripsi dan kemampuan mengambil alih kekuasaan dari sistem terpusat dan mengembalikannya ke tangan banyak orang,".
Menurut Tech Cruch, salah satu kandidat yang mungkin menggantikan peran Koum sebagai CEO baru WhatsApp adalah Eksekutif Bisnis utamanya, Neeraj Arora.
Arora telah bekerja di WhatsApp sejak 2011 silam, jauh sebelum aplikasi layanan pesan itu diakuisisi Facebook.
Dengan 1,5 miliar pengguna bulanan, WhatsApp merupakan layanan pesan seluler terbesar di dunia.
Lebih dari 3 juta orang aktif menggunakan aplikasi WhatsApp Business.