SDM Berkualitas Tentukan Keberhasilan Industri Animasi di Indonesia
Industri animasi di Indonesia mengalami perkembangan yang baik dari tahun-tahun sebelumnya
"Ketatnya quality control yang menentukan standar kita. Sayangnya banyak studio di Indonesia yang belum menerapkan quality control ketat," katanya.
Film Animasi Indonesia Butuh Suntikan Dana
Film animasi, telah menjadi industri besar di dunia yang menjanjikan uang besar bagi mereka yang menekuninya.
Menurut Kevin Jackson, animator Sony Pictures Image Works yang juga dihadirkan sebagai pembicara dalam talkshow Membangun SDM Animasi di Indonesia, industri film animasi di Indonesia memiliki potensi yang besar.
Namun ia menekankan, dalam industri film animasi, tak hanya membutuhkan karya yang baik untuk berhasil namun juga marketing dan public relations yang baik.
"Dalam industri ini membutuhkan content yang bagus, dan PR yang bagus. Contoh Iron Giant, merupakan film animasi yang bagus namun tidak memiliki PR yang bagus. Sementara Frozen film yang bagus, dan punya PR yang bagus. PR sangat menopang kesuksesan sebuah karya," ujarnya.
Yang menjadi persoalan industri film animasi di Indonesia, menurut Chris, adalah sulitnya mendapatkan investor untuk mendanai proyek animasi berkelas Box Office di AS.
"Kenapa kita tidak punya banyak proyek besar seperti di Hollywood, karena poyek besar butuh dana besar dan butuh investor dan kita belum banyak. Tapi belakangan banyak yang mulai investasi," katanya.
Selain suntikan dana, industri film animasi juga membutuhkan tenaga kerja yang mumpuni di bidangnya dalam jumlah yang cukup besar.
"Masih ada paradigma, mengerjakan film animasi itu membutuhkan satu orang yang mengerjakan dari awal sampai akhir. Membuat film animasi butuh orang banyak. Untuk Hollywood Box Office membutuhkan 400 orang yang bekerja dalam waktu 3-6 tahun," kata Harjanto.
" Indonesia butuh banyak kesempatan. Caranya adalah memberikan insentif agar para investor datang ke sini," timpal Kevin.
Membangun SDM Animasi di Indonesia
Sukses atau tidaknya industri animasi di Indonesia, ditentukan oleh SDM dan talenta yang dimiliki oleh anak negeri.
Menurut Harjanto, untuk membangun SDM di bidang animasi di Indonesia, harus melalui cara-cara yang proaktif.
"Industri animasi membutuhkan dukungan pemerintah, pendidikan, industri dan komunitas atau masyarakat," katanya.