Senin, 6 Oktober 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026

FIFA Pilih Tak Hukum Israel, Gianni Infantino Dituding Tak Adil

FIFA dituding tidak adil setelah tak menghukum Israel dan tetap memperbolehkannya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

FABRICE COFFRINI / AFP
PRESIDEN FIFA - Presiden FIFA Gianni Infantino saat mengikuti acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertujuan untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat secara global melalui sepak bola, pada 4 Oktober 2019 di Jenewa. FIFA dituding tidak adil setelah tak menghukum Timnas Israel dan tetap memperbolehkannya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Foto Arsip, Oktober 2019) (FABRICE COFFRINI / AFP) 

Dalam pernyataannya, Infantino menegaskan bahwa FIFA belum siap menjatuhkan sanksi terhadap Israel, meski desakan dari berbagai pihak terus menguat.

“FIFA tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik, tetapi dapat dan harus mempromosikan sepak bola di seluruh dunia dengan memanfaatkan nilai-nilai pemersatu, pendidikan, budaya, dan kemanusiaannya,” ujar Infantino.

Pernyataan tersebut sontak memicu kritik luas. Banyak pihak menilai FIFA bersikap inkonsisten dan menutup mata terhadap pelanggaran kemanusiaan di Gaza.

Kritik keras terhadap FIFA dan Gianni Infantino pun datang dari berbagai pihak, termasuk dari Alfred de Zayas Mokhiber, mantan pakar hak asasi manusia PBB.

Ia menilai bahwa sepak bola seharusnya menjadi sarana untuk menyatukan umat manusia dengan nilai-nilai positif, bukan justru memberi ruang bagi negara yang melakukan genosida.

“Sepak bola seharusnya menyatukan orang-orang dengan nilai-nilai kemanusiaan, bukan dengan negara yang melakukan genosida,” tegas Mokhiber.

“Kita tahu betul betapa dekatnya Infantino dengan Donald Trump. Saya sama sekali tidak terkejut dia membuat pernyataan seperti itu. Saya akan memintanya untuk membuka kembali buku sejarah dan melihat bahwa larangan dan boikot terhadap pelanggaran kemanusiaan sudah menjadi bagian dari FIFA sejak awal,” lanjutnya.

Sementara itu, Anand Prashar, pengamat politik olahraga internasional juga menyoroti inkonsistensi FIFA dalam menegakkan nilai-nilai moral.

Ia menilai sikap Infantino justru menormalisasi tindakan genosida yang dilakukan Israel.

“Gianni Infantino sedang menormalisasi genosida,” ujar Prashar.

“Apakah dia akan membiarkan Nazi Jerman bermain saat mereka melakukan genosida? Itulah pertanyaan yang seharusnya dia renungkan,” tambahnya dengan nada tajam.

Hanya Norwegia dan Italia yang Mampu Menghentikan Israel ke Piala Dunia 2026

Sorotan publik kini mengarah ke dua negara Eropa, yakni Norwegia dan Italia, yang dinilai berpotensi menjadi batu sandungan utama bagi Israel di fase Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Situasi ini menjadikan perjalanan Israel menuju Piala Dunia bisa terhenti tanpa perlu ada campur tangan dari FIFA, melainkan murni karena persaingan ketat di lapangan hijau.

Norwegia tampil impresif di Grup I berkat generasi emasnya yang tengah bersinar. Kehadiran Erling Haaland dan Martin Odegaard menjadi motor kebangkitan tim Skandinavia tersebut, yang kini kokoh di puncak klasemen dengan 15 poin sempurna dari lima laga.

Dengan performa solid itu, Norwegia diyakini menjadi kandidat kuat untuk menggagalkan langkah Israel menuju Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved