Senin, 29 September 2025

Liga Italia

Como vs Cremonese, Emil Audero Ditantang Bocah Ajaib asal Argentina

Keperkasaan kiper Cremonese, Emil Audero, akan kembali diuji saat menghadapi Como 1907 pada giornata kelima Serie A 2025/26

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Instagram.com/uscremonese
LATIHAN CREMONESE - Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, dalam sesi latihan US Cremonese di Livigno menjelang kompetisi Serie A musim 2025/2026, Jumat (1/8/2025). (Instagram Cremonese - 4/8/2025) 

Como vs Cremonese, Emil Audero Ditantang Bocah Ajaib asal Argentina

TRIBUNNEWS.COM- Keperkasaan kiper Cremonese, Emil Audero, akan kembali diuji saat menghadapi Como 1907 pada giornata kelima Serie A 2025/26 di Stadio Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (27/9) besok pukul 20.00 WIB. 

Ini memang bukan big match, tetapi punya daya tarik tersendiri, terutama bagi pecinta sepak bola Indonesia.

Como, atau I Lariani, adalah klub kebanggaan kota kecil di tepi Danau Como. Mereka dimiliki oleh Hartono bersaudara, pengusaha Indonesia pemilik Djarum Group. 

Sementara itu, Cremonese datang dengan kiper utama yang juga punya darah Indonesia, Emil Audero, yang lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat. 

Duel seakan menjadi panggung spesial bagi publik tanah air.

Audero sedang menjalani musim yang solid bersama Cremonese. Dalam empat laga awal Serie A, kiper timnas Indonesia ini menorehkan dua clean sheet. 

Statistiknya mencatatkan total 20 penyelamatan, termasuk sembilan saves heroik ketika menahan imbang Hellas Verona 0-0 di pekan ketiga. 

Pada laga berikutnya melawan Parma, Audero kembali tampil kokoh dengan tiga saves yang memastikan skor tetap kacamata.

Penampilan itu membuatnya diganjar rating rata-rata 7,0 oleh sejumlah media statistik Eropa, bahkan mencapai 7,5 saat melawan Parma menurut Sofascore. 

Di usianya yang menginjak 28 tahun, Audero juga semakin matang dalam memimpin lini belakang. 

Distribusi bolanya yang presisi serta keberanian keluar dari gawang menjadikannya aset penting bagi skuat asuhan Davide Nicola. 

Melawan Como yang dikenal agresif, refleks dan ketenangan Audero akan kembali diuji.

Ancaman nyata bagi Audero besok malam adalah sosok bernama Nico Paz

Wonderkid asal Argentina itu langsung menjadi bintang baru Como sejak awal musim. Dari empat laga pertamanya di Serie A, Paz sudah mencetak dua gol dan menyumbang tiga assist.

Salah satu golnya bahkan tercipta dengan cara spektakuler. Saat menghadapi Lazio di pekan pembuka, Paz mengeksekusi tendangan bebas indah pada menit ke-73 yang menembus pojok atas gawang Ivan Provedel. 

Tendangan melengkung kaki kirinya seketika membuat media Italia menyandingkannya dengan gaya Lionel Messi.

Sejauh ini, pemain berusia 21 tahun tersebut menjadi motor serangan utama tim besutan Cesc Fabregas. Kreativitas, visi permainan, dan keberaniannya menembak dari berbagai sudut jelas menjadi ujian berat bagi lini pertahanan Cremonese.


Pada bursa transfer musim panas lalu, Como jor-joran belanja senilai lebih dari Rp1,75 triliun. 

Jesús Rodríguez diboyong dari Real Betis seharga Rp395 miliar, Nicolas Kühn dari Celtic, Martin Baturina dari Dinamo Zagreb, Jayden Addai dari AZ Alkmaar, hingga Máximo Perrone dari Manchester City. 

Nama besar juga merapat, yakni Álvaro Morata, striker timnas Spanyol yang sebelumnya bermain untuk Galatasaray dan AC Milan.

Namun, hasilnya belum terlalu signifikan. Setelah mengalahkan Lazio, Como kalah tipis dari Bologna, dan imbang dengan Genoa. 

Di laga terakhir, mereka menekuk Fiorentina 2-1 lewat gol injury time Addai. Dengan koleksi tujuh poin, Como kini hanya terpaut satu angka dari Cremonese.

Cremonese sendiri tampil cukup stabil di awal musim. Bermain dengan formasi 3-5-2 racikan Davide Nicola, mereka mengandalkan kekompakan dan kerja keras. 

Kehadiran Emil Audero di bawah mistar menjadi jaminan keamanan, sementara di depan ada duet berpengalaman seperti Franco Vázquez dan Antonio Sanabria. 

Jamie Vardy yang baru pulih dari cedera juga berpotensi menjadi kejutan dari bangku cadangan.

Namun, melawan Como di kandang bukan perkara mudah. Selain dihuni banyak pemain bertalenta, Como juga punya dukungan publik Sinigaglia yang dikenal fanatik. Statistik musim lalu menunjukkan Como hanya kalah tiga kali di kandang sepanjang kompetisi.

Secara klasemen, kemenangan akan sangat berarti bagi kedua tim. Jika Como menang, mereka bukan hanya menyalip Cremonese tetapi juga semakin mendekat ke zona Eropa. 

Sementara bagi Cremonese, mencuri poin di Como akan menjadi sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing lebih tinggi musim ini. 

 

Baca juga: Angkat Derajat Cremonese, Pijakan Emil Audero Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia di Ronde 4

 


Level Semakin Tinggi

CREMONESE membuka musim Serie A dengan catatan impresif. Dari empat laga awal, mereka mengoleksi 8 poin, menempati posisi keenam klasemen, dan belum sekali pun menelan kekalahan — sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah klub di Serie A. 

Start ini memberi keunggulan penting dibanding tim-tim lain yang juga berjuang mengamankan posisi agar tidak terdegradasi.

Setelah menghadapi Verona dan Parma, pelatih Davide Nicola mengingatkan bahwa tantangan justru akan semakin berat, “Sekarang level permainan akan semakin tinggi," katanya mengingatkan di situs klub.

Meski tampil solid, ada kekhawatiran di lini depan. Cedera Jamie Vardy setelah debut melawan Verona membuat pilihan di sektor serangan jadi terbatas. (Tribunnews/den)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan