Nasib Ruben Amorim di Ujung Tanduk, Bawa Manchester United Bangkit atau Terancam Dipecat

TRIBUNNEWS.COM - Nasib Ruben Amorim di Manchester United tampaknya sudah di ujung tanduk setelah Setan Merah dibantai Manchester City, pada Minggu (14/9/2025) malam WIB.

Kekalahan ini tak hanya memperpanjang rekor buruk Manchester United di awal musim ini, tetapi juga memicu desakan pemecatan pelatih Ruben Amorim.

Bertandang ke Etihad Stadium, Manchester United dipermalukan rival sekota dengan skor 0-3.

Kekalahan ini membuat Manchester United hanya bisa meraih satu kemenangan dari lima pertandingan di awal musim ini.

Bagi Amorim, hasil memilukan ini menambah tren negatifnya sejak dipercaya menukangi Manchester United pada November 2024 silam.

Tercatat, Amorim hanya mampu membawa Manchester United meraih 18 kemenangan dan 47 pertandingan di seluruh kompetisi. Sisanya, MU menelan 20 kekalahan dan 9 kali imbang.

Kondisi tersebut membuat banyak pihak yang meragukan strategi yang diterapkan pelatih asal Portugal tersebut.

Eks pemain Manchester United, Gary Neville pun mengaku khawatir dengan masa depan Amorim saat ini.

Neville menilai bawah situasi saat ini mirip dengan kondisi manajer-manajer Manchester United sebelumnya.

Menurut Neville Manchester United sudah berkali-kali mendatangkan manajer dengan reputasi apik dan gagal membawa kesuksesan untuk Setan Merah.

Sehingga, hal tersebut berujung pemecatan kepada manajer-manajer sebelumnya.

Baca juga: Manchester United yang Hobinya Menyia-nyiakan Bakat, setelah Hojlund giliran Sesko?

"Manchester United sekarang berada di posisi 14, padahal baru empat pertandingan berjalan," ucap Gary Neville dikutip dari Daily Mail.

"Kami tidak bisa memasuki bulan Oktober dengan posisi 14 atau 15 di klasemen, kalau tidak, sang manajer akan benar-benar dalam masalah. Mereka harus segera mulai menang," tegasnya.

Ruben Amorim memang dalam situasi genting setelah Manchester United dikalahkan Manchester City.

Apalagi kekalahan tersebut disaksikan langsung oleh pemilik saham minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe, CEO Omar Berrada, hingga Direktur Sepak Bola Jason Wilcox.