Senin, 29 September 2025

Timnas Indonesia

Dejavu Gaya Main Timnas Indonesia Level Senior & U23: Penguasaan Bola Elite, Cetak Gol Sulit

Situasi dejavu dirasakan Timnas Indonesia level senior dan U23 yang terlihat elit dalam hal penguasaan bola tapi sulit mencetak gol.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
/Muhammad Nursina
PELUANG GAGAL - Ekspresi pelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan setelah gagal memanfaatkan peluang saat bertanding melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina 

Teranyar, gaya bermain bola dengan posession ball kembali diterapkan Kluivert saat Timnas Indonesia diuji China Taipei dan Lebanon di FIFA Matchday edisi September 2025.

Ketika melawan China Taipei yang kekuatannya tidak jauh lebih kuat, superioritas Timnas Indonesia tentu tak terbantahkan.

Mampu menguasai jalannya laga hingga menang dengan skor enam gol tanpa balas menjadi bukti dominasi Timnas Indonesia atas China Taipei.

BEREBUT BOLA - Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks berbicara dengan Thom Haye saat bertandingan melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina
BEREBUT BOLA - Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks berbicara dengan Thom Haye saat bertandingan melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina (/Muhammad Nursina)

Namun ketika bertemu Lebanon yang punya kekuatan hampir setara, Timnas Indonesia tidak tampil efektif.

Meskipun menguasai jalannya laga dengan possesion ball mencapai 81 persen, tidak ada satupun tembakan on target yang dilepaskan pemain Timnas Indonesia.

Sekalipun sempat mampu melepaskan 9 tembakan percobaan, namun tidak ada satu tembakan yang mengarah ke gawang Lebanon, tadi malam.

Pemandangan tersebut tentu menimbulkan sorotan tajam, karena Timnas Indonesia seakan lupa caranya mencetak gol, meskipun menguasai jalannya pertandingan selama 90 menit.

Masalah finishing alias penyelesaian akhir jelas menjadi PR besar yang harus segera diselesaikan Kluivert, sebelum Timnas Indonesia menjalani laga penentuan melawan Arab Saudi dan Irak di ronde keempat, bulan depan.

Dengan kedalaman skuad yang mumpuni, Kluivert tentu punya amunisi terbaik untuk bisa mengembalikan ketajaman Timnas Indonesia dalam urusan membobol gawang lawan.

Apa yang dirasakan Timnas Indonesia level senior ternyata juga menjadi masalah bagi U23 yang dilatih Gerald Vanenburg.

Sering kali mampu menguasai jalannya laga, namun Timnas U23 Indonesia juga seringkali kesulitan mencetak gol terutama dari permainan terbuka alias open play.

Lagi-lagi, kreatifitas menciptakan peluang hingga kualitas penyelesaian akhir, menjadi alasan lini depan Garuda Muda juga belum terlalu ganas ketika menghadapi tim yang selevel atau berada di atasnya.

Permasalahan lini depan Garuda Muda sebenarnya sudah terlihat sejak di Piala AFF U23 2025 dan kini terbawa ke Kualifikasi Piala Asia U23 2026.

Di Piala AFF U23 2025, meski mampu menjadi finalis, gaya bermain Timnas Indonesia yang dominan menguasai bola terlihat belum efektif.

Hal itu dibuktikan dengan cara Timnas Indonesia mencetak gol yang kerapkali mengalami deadlock.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan