Timnas Indonesia
Dejavu Gaya Main Timnas Indonesia Level Senior & U23: Penguasaan Bola Elite, Cetak Gol Sulit
Situasi dejavu dirasakan Timnas Indonesia level senior dan U23 yang terlihat elit dalam hal penguasaan bola tapi sulit mencetak gol.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Situasi dejavu seakan dirasakan oleh Timnas Indonesia level senior dan U23 yang terlihat elit dalam hal penguasaan bola tapi kesulitan mencetak gol terutama lewat skema open play.
Dimulai dari Timnas Indonesia level senior yang dilatih oleh pelatih Patrick Kluivert.
Sejak dipercaya menangani Timnas Indonesia menggantikan posisi Shin Tae-yong, Kluivert seakan tidak punya banyak waktu untuk bisa menjawab kepercayaan PSSI.
Meskipun mampu melanjutkan perjuangan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong dengan lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berbagai catatan minor turut mewarnai kiprah Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia level senior.
Salah satunya menyoal gaya permainan yang ia usung, yang belum sebanding dengan hasil di atas lapangan.
Fakta bahwa Kluivert merupakan pelatih asal Belanda yang terkenal dengan permainan total footballnya, seakan membuat gaya bermain Timnas Indonesia perlahan mengarah kesana.
Gaya bermain Timnas Indonesia era Shin Tae-yong yang dikenal lebih pragmatis dan mengandalkan serangan balik.
Berubah seiring berjalannya waktu, Timnas Indonesia era Kluivert lebih sering dominan dalam hal possesion ball.

Pada laga debutnya menukangi Timnas Indonesia, Kluivert bahkan langsung menerapkan gaya bermain andalannya.
Menguasai penguasaan bola hampir 61 persen di kandang Australia, menjadi bukti keberanian Kluivert menerapkan gaya bermain baru Timnas Indonesia.
Hanya saja, keputusan tersebut harus dibayar mahal karena Timnas Indonesia kalah telak 5-1 di tangan tuan rumah.
Beruntung, Kluivert menebus kekalahan telak melawan Australia, dengan meraup dua kemenangan krusial masing-masing melawan Bahrain (1-0) dan China (1-0) yang akhirnya mengunci tiket lolos ke ronde keempat.
Menariknya, Kluivert mencoba menerapkan permainan lebih pragmatis ketika Timnas Indonesia.
Hasilnya justru sebaliknya, Timnas Indonesia mampu menang meski dengan skor tipis, dan lini pertahanannya kokoh, tanpa kebobolan sama sekali melawan Bahrain dan China.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.