Tottenham, Sehari Jalani Dua Laga Uji Coba, Hadapi Wycombe dan Luton Town, Jadi Ajang Seleksi Pemain

Kekalahan 5-3 dari West Brom pada laga terakhir musim lalu membuat mereka turun kasta karena kalah selisih gol.

Untuk laga kontra Luton, Frank ingin melihat lebih banyak pemain senior mendapatkan menit bermain, termasuk Richarlison, yang perlahan membangun kembali kebugarannya.

Mathys Tel dan Wilson Odobert juga diprediksi akan bergabung dalam trio lini depan, setelah keduanya diberi waktu istirahat tambahan usai membela Prancis di Kejuaraan Eropa U-21, dan belum bermain di bawah asuhan Frank.

Pelatih asal Denmark ini juga kemungkinan ingin mencoba peran baru bagi Mohamd Kudus. Gelandang serang asal Ghana ini tampil luar biasa dalam debutnya saat melawan Reading.

Dia terlibat dalam proses terciptanya kedua gol dan menunjukkan teknik serta kekuatan yang membuat Spurs rela mengeluarkan 55 juta pound (Rp1,5 triliun) untuk merekrutnya dari West ham. 

Salah satu daya tarik utama dari pemain berusia 24 tahun ini adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi di lini depan.

Frank ingin mengujinya di beberapa posisi berbeda dan mungkin akan menempatkannya di belakang Richarlison, baik sebagai gelandang serang maupun sebagai striker kedua.

Ini adalah formasi yang kerap digunakan Frank dengan sukses di Brentford, dan ia mungkin penasaran apakah Kudus bisa sama efektifnya di peran itu dibandingkan saat bermain di sayap.

Kudus adalah pemain yang menyenangkan untuk ditonton. Gerakannya di sisi kanan dan pergerakan masuk ke kotak penalti sangat kontras dengan rekan-rekannya yang tampak belum siap untuk laga pramusim.

Dalam debutnya, Kudus mencetak satu assist, dan andai Donley bisa menyelesaikan peluangnya, ia akan mencatatkan satu assist lagi. Tak heran jika banyak yang menantikan apa yang akan ia lakukan di laga berikutnya — mungkin saja kali ini ia mencetak gol.

Meskipun Kudus dikenal sebagai pemain bertalenta, penampilannya bersama West Ham musim lalu kurang mengesankan dibanding musim sebelumnya. Semoga semangat barunya bersama Tottenham bisa mengembalikan performa terbaiknya.

Para pendukung Spurs juga sebaiknya menikmati setiap momen bersama Heung-min Son. Pasalnya, sang kapten klub kemungkinan akan hengkang sebelum musim baru dimulai — meski laporan menyebutkan Son berniat bertahan di Tottenham setidaknya hingga Januari.

Bahkan jika ia tetap bertahan, akan ada pertanyaan soal seberapa besar peran yang akan dimainkannya musim ini. Penampilannya di babak kedua melawan Reading tidak terlalu membantu, meski ia hanya bermain selama 15 menit setelah sebelumnya tampil di laga internasional bulan Juni.

Penurunan kecepatan Son bukan rahasia, dan peran sebagai winger tradisional di sisi lapangan tampaknya tak lagi cocok. Namun demikian, ia tetap menjadi salah satu pemain depan paling produktif Tottenham musim lalu dalam hal gol dan assist.

Melihat pemain-pemain lain di posisinya, peluang Son untuk tetap bermain masih terbuka. Dan setiap laga menjelang musim baru bisa menjadi indikator penting soal nasibnya musim ini.