Bursa Transfer Pemain: Gyokeres Murka dan Tolak Kembali ke Sporting, Ngebet Minta Dijual ke Arsenal

TRIBUNNEWS.COM - Saga transfer Viktor Gyokeres menemui babak baru dan semakin membuat rumor transfernya kian panas.

Menurut laporan media Portugal Record, Viktor Gyokeres dikabarkan menolak kembali ke Sporting Lisbon untuk menjalani latihan pramusim. 

Penyerang asal Swedia itu diduga telah menghubungi langsung Presiden Sporting, Frederico Varandas, dan meminta agar ia segera dijual pada musim panas ini.

Pemain berusia 27 tahun tersebut saat ini menjadi salah satu striker paling diincar di Eropa.

Statistik luar biasa musim lalu dengan mencetak 54 gol dari 52 pertandingan bersama Sporting membuat Arsenal dan Manchester United tertarik merekrutnya.

Selain Arsenal dan MU, klub besar seperti PSG, Atletico Madrid, Juventus, hingga Al Hilal juga ikut mengincar penyerang yang kini telah mencetak 97 gol dari 102 penampilan bersama Sporting itu.

Namun Gyokeres disebut lebih memilih bergabung dengan Arsenal yang musim depan bermain di Liga Champions, dibanding bereuni dengan Ruben Amorim di United atau bermain di liga lain.

Masalah utama dalam transfer Gyokeres ini adalah soal banderol harga yang cukup tinggi.

Baca juga: Rumitnya Situasi Viktor Gyokeres: Real Madrid Jual Mahal, Hanya Bisa Tunggu Pinangan Arsenal

Ada kabar Gyokeres sebenarnya memiliki kesepakatan secara lisan dengan Sporting sejak musim panas lalu.

Pemain asal Swedia itu bisa pergi di akhir musim jika ada klub yang mengajukan tawaran sekitar €70 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) termasuk bonus.

Namun kenyataannya, Sporting kini ngotot mempertahankan klausul rilisnya yang mencapai €100 juta (Rp 1,9 triliun).

Dalam situasi yang semakin memanas, Presiden Varandas menuduh kubu Gyokeres mencoba memeras klub. 

Bahkan, sang pemain sempat mengancam akan mogok dan menyatakan akan 'bicara di waktu yang tepat'.

Kini, menurut media Portugal Record, Gyokeres telah menyampaikan langsung lewat sambungan telepon bahwa dirinya ingin pindah ke Arsenal.

Gyokeres merasa layak diberi izin setelah kontribusi besar yang ia berikan untuk klub.