Liga Italia
Kisah Emil Audero Taklukkan Sepak Bola Eropa: dari Kiper Dadakan hingga Jadi Bintang Serie A
Ada cerita unik di balik kesuksesan Emil Audero jadi kiper top Serie A, tampil gemilang saat menjadi penjaga gawang dadakan di SSB.

TRIBUNNEWS.COM - Kiper Timnas Indonesia, Karier Emil Audero sebagai salah satu kiper top di Serie A ternyata menyimpan kisah unik di balik perjalanannya.
Seperti diketahui, kiper berdarah Indonesia ini pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Italia, seperti Juventus, Inter Milan, Sampdoria, Venezia, Como, dan yang terbaru Palermo.
Sang ayah, Edy Mulyadi, sempat membagikan secuplik kisah menarik soal bagaimana putranya bisa menembus level tertinggi sepak bola Italia.
Ternyata, keberhasilan Emil Audero tak lepas dari momen tak terlupakan saat dirinya masih bermain di salah satu sekolah sepak bola (SSB) di Cumiana, sebuah desa kecil di pinggiran kota Torino.

Kala itu, Emil Audero masih berusia tujuh tahun dan ikut ambil bagian dalam sebuah turnamen di desanya.
Secara kebetulan, kiper utama timnya saat itu tidak bisa hadir.
Tanpa ragu, Emil kecil menawarkan diri untuk mengisi posisi di bawah mistar gawang, meski bukan posisi aslinya.
Siapa sangka, keputusan itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Emil tampil luar biasa dan sukses membawa timnya meraih kemenangan.
Penampilan gemilang tersebut langsung mencuri perhatian, dan sejak saat itulah Emil mantap menapaki jalan sebagai penjaga gawang.
Baca juga: Ranking FIFA Saksi Bisunya: Timnas Indonesia Paling Full Senyum, Qatar Anjloknya Gak Ketulungan
“Waktu di Italia, kami tinggal di Cumiana, sebuah desa kecil di luar kota Torino dan Emil gabung di salah satu SSB di sana,” kenang Edy Mulyadi, ayah Emil Audero, dikutip dari YouTube Tribun Lombok, Jumat (13/6/2025).
“Waktu itu ada turnamen dan kiper utama absen. Lalu Emil bilang dia mau coba menggantikannya,” jelas Edy.
Siapa sangka, penampilan spontan itu justru menjadi titik balik. Emil tampil gemilang sebagai penjaga gawang dan bahkan membawa timnya meraih kemenangan.
“Eh, ternyata Emil mainnya bagus banget. Sejak saat itu, pelatih-pelatih mulai melihat bakatnya sebagai kiper,” lanjut Edy.
Dari situlah, Edy Mulyadi mulai serius mengasah bakat Emil Audero sebagai penjaga gawang.
Ia kemudian meminta bantuan seorang temannya yang berpengalaman sebagai pelatih kiper, yaitu Marco Roccati.
Seiring waktu, kemampuan Emil kian berkembang pesat. Melihat potensi anaknya, Edy pun memberanikan diri untuk membawa Emil mengikuti seleksi di Akademi Juventus.
Secara mengejutkan, Emil berhasil lolos dan menyingkirkan banyak pesaing.
Yang lebih menarik, ada cerita unik di balik keberhasilan Emil menembus akademi klub raksasa Italia tersebut.
Rupanya, Marco Roccati yang sejak awal membantu melatih Emil, juga merupakan salah satu pencari bakat di Juventus.
"Mengikuti seleksi akademi Juventus, dan Alhamdulillah, Emil keterima," ujar Edy.
"Berjalannya waktu, ternyata Marco Roccati itu pencari bakatnya Juventus. Nah, di situlah saat bakat dan takdir bertemu," tambahnya.
Emil pun mengawali karier di Juventus Academy sejak 2008 dan berhasil menembus skuad utama pada tahun 2015.
Meski begitu, Emil lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.
Selama di Juventus tiga musim, ia baru memainkan satu laga.
Satu-satunya aksi Emil bersama Juventus terjadi di Serie A 2016/2017.
Kala itu, Juventus menang 1-2 saat menyambangi markas Bologna (27/5/17) silam.
Sejak saat itu, perjalanan Emil di Liga Italia di mulai.
Beberapa klub pernah merasakan jasanya, seperti Inter Milan, Sampdoria, Venezia, Como, dan yang terbaru Palermo.
Kini, Emil kembali ke pelukan Como setelah masa peminjamannya ke Palermo telah usai.
Meski begitu, sang ayah Edy Mulyadi turut membocorkan masa depan sang anak.
Menurutnya, Palermo memiliki keinginan kuat untuk mempermankan Emil Audero.
"Kebetulan sekarang yang keinginannya kuat untuk mengambil adalah Palermo," kata Edy Mulyadi.
"Karena pemilik Palermo, Sheikh Mansour (sekaligus pemilik Man City) ingin mempermanenkannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ali)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.