AC Milan vs Napoli, Duel Pelatih Juara di Serie A, Max Allegri vs Conte

Milan vs Napoli, Duel Allegri vs Conte, Pelatih Juara di Serie A

TRIBUNNEWS.COM- Dua pelatih aktif dengan Scudetto terbanyak akan saling berhadapan saat Max Allegri dan Antonio Conte membawa AC Milan dan Napoli berhadapan di Serie A  di  San Siro, Senin  (29/9) Pukul 01:45 WIB.

Kedua pelatih ini terakhir kali bertemu sekitar 12 tahun lalu pada 6 Oktober 2013, ketika Juventus yang ditangani Conte mengalahkan AC Milan yang ditangani Max Allegri dengan skor 3-2 di Stadion Allianz.

Allegri tiba di Juventus setelah klub Turin itu ditinggal Antoni Conte, kontribusinya di Juventus sangat besar, melanjutkan rentetan kemenangan Bianconeri. Namun setelah itu, Allegri telah memilih melatih AC Milan, sedangkan Conte menangani Napoli.

Statistik menunjukkan, dalam 8 pertemuan dengan Allegri, Conte lebih mendominasi dengan memenangkan 5 pertandingan, seri dua kali, dan hanya satu kali kalah.

Satu-satunya kekalahan Conte terjadi pada 11 Januari 2009, ketika Allegri masih menangani Cagliari menang 3-0 atas Atalanta yang ditangani Conte. 

Baca juga: Pembelaan Antonio Conte setelah Napoli Cuma Menang Tipis Lawan Tim Promosi Serie A

Kedua pelatih bertujuan untuk semakin mengukir namanya dalam sejarah Azzurri dengan merayakan Scudetto kedua untuk Napoli secara beruntun.

Allegri adalah salah satu pelatih terbanyak meraih scudetto, dia memiliki enam gelar liga (satu bersama Milan, lima berturut-turut bersama Juventus), sementara Conte memiliki lima gelar bersama tiga tim: Juventus (tiga), Inter (satu), dan Napoli (satu). Belum termasuk gelar Liga Primer yang diraihnya bersama Chelsea.

Keduanya telah mengoleksi 11 gelar juara Serie A. Jika dibandingkan, berapa banyak yang telah dikoleksi oleh 18 manajer Serie A lainnya? Jumlahnya hanya dua. Maurico Sarri bersama Juventus pada 2019-20 dan Stefano Pioli bersama AC Milan pada 2021-22. 

Jelas, mereka memiliki keunggulan signifikan atas para pesaingnya, mereka tahu bagaimana menangani tekanan di beberapa pertandingan terakhir, bagaimana 'melindungi' tim, bagaimana menjaga ekspektasi penggemar tetap terkendali sambil tetap mempertahankan motivasi tinggi di ruang ganti.