Teriakan Kontroversi di Balik Kegagalan Palestina Lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

TRIBUNNEWS.COM - Seruan kontroversi menggema keras menyusul kegagalan Palestina ikuti jejak Timnas Indonesia lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

Sejumlah media asal Palestina, menuding kepemimpinan pengadil pertandingan sangat kontroversi, khususnya di akhir laga ketika memberikan hadiah penalti bagi Oman.

Oman menjadi tim terakhir yang memastikan tempat di putaran empat setelah sepuluh pemain mereka secara dramatis mengimbangi tuan rumah Palestina dengan skor 1-1 di Stadion King Abdullah II, Amman, Yordania, Rabu (11/6/2025) dini hari WIB, dalam laga pamungkas Grup B.

Peluang Palestina tampil di putaran empat sangat terbuka, karena berhasil mengungguli lawannya sejak menit ke-49 melalui gol Oday Kharoub. 

Apalagi Oman harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Harib Al Saadi diganjar kartu kuning kedua dii menit ke-73.

Palestina pun sudah bersiap menyambut kemenangan, mengingat laga sudah berada di injury time. Tetapi Issam Al Sabhi meruntuhkan harapan itu setelah mencetak gol di menit ke-90+7 untuk menutup laga dengan skor imbang.

Air mata para pemain Palestina pun berjatuhan. Hal itu bersamaan dengan banyaknya pemain yang tergeletak di lapangan dengan rasa sakit kehilangan poin penuh di penghujung laga.

Hasil itu tidak mengubah posisi di klasemen akhir Grup B. Oman menduduki peringkat empat, karena unggul satu poin dari Palestina.

Kontroversi Penalti Laga Palestina vs Oman

Pada menit ke-90+7, wasit menunjuk titik putih setelah terjadi pelanggaran di kotak penalti. Keputusan ini memicu protes keras dari pemain dan staf Palestina.

Sejumlah media internasional menyoroti keputusan wasit ini. 

Pasalnya, penalti terjadi di masa injury time yang sangat panjang. 

Ini memberikan kesempatan terakhir bagi Oman untuk menyelamatkan peluang mereka.

Baca juga: Klasemen Akhir Grup A-C Kualifikasi Piala Dunia 2026: Drama Palestina Gagal Susul Timnas Indonesia

Beberapa pengamat menilai bahwa insiden tersebut layak mendapatkan penalti. 

Namun, ada juga yang menilai keputusan wasit terlalu berat sebelah. Hal ini mengingat tekanan tinggi dan situasi pertandingan yang sangat menegangkan.

Laporan dari Football Palestine menyoroti bagaimana Palestina mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang sepanjang pertandingan.