UEFA Nations League
Capek Pelatih Spanyol Pasang Tameng, Striker AC Milan Hukum Diri Sendiri Gegara Gagal Juara UNL
Striker AC Milan menghukum diri sendiri dengan keluar dari skuad Spanyol untuk Kualifikasi Piala Dunia, setelah gagal juara UEFA Nations League 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente mengambil peran sebagai 'tameng' bagi para pemainnya setelah kalah dari Portugal dalam perebutan juara UEFA Nations League (UNL) 2025.
Meski demikian, Alvaro Morata merasa dirinya menjadi biang kerok kegagalan Spanyol juara, memilih menghukum diri sendiri.
Hasil final UEFA Nations League 2025 antara Portugal vs Spanyol di Allianz Arena, Jerman, berakhir lewat kedudukan 5-3 via penalti, Senin (9/6/2025) dini hari WIB.
Pertandingan terpaksa ditentukan lewat babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Spanyol yang lebih dominan dalam penguasaan bola, berhasil memimpin 1-0 di menit ke-21 berkat gol Martin Zubimendi.

Portugal merespons dengan cepat dan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Nuno Mendes pada menit ke-26. Setelah skor imbang 1-1,
Spanyol kembali unggul berkat gol Mikel Oyarzabal menjelang akhir babak pertama.
La Furia Roja, julukan Spanyol, kembali unggul berkat gol Mikel Oyarzabal menjelang akhir babak pertama.
Di babak kedua, Portugal berusaha mengejar dan berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 melalui Cristiano Ronaldo pada menit ke-61.
Di babak adu penalti, Portugal berhasil mengeksekusi lima tendangan dengan baik. Goncalo Ramos, Vitinha, Bruno Fernandes, Nuno Mendes, dan Ruben Neves, sukses menjalankan tugas sebagai algojo.
Sementara, Alvaro Morata gagal mengikuti jejak Mikel Merino, Alvaro Baena, dan Isco untuk membobol Portugal di babak tos-tosan.
Pasca-laga, Luis de la Fuente menyebut kegagalan penalti Morata merupakan tanggung jawabnya sebagai entrenador timnas Spanyol.
Baca juga: Bintang AC Milan Berguguran, Bayern Munchen Susul Manchester City Comot Andalan Rossoneri
"Saya meminta Morata untuk menendang penalti. Itu salah saya," buka Luis de la Fuente, dikutip dari laman Diario SPORT.
"Kita harus menghargai mereka yang menendang. Namun ya, kita harus mengakui bahwa kita telah memilih siapa yang akan menendang penalti sebelumnya," sambungnya menambahkan.
"Potensi tim ini belum meledak. Kami memiliki tim muda, dan banyak pemain yang belum tersedia."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.