Pemuda Asal Cakung Jaktim Buka Jasa Penitipan Barang Penonton di GBK, Segini Tarifnya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Buat Anda penonton Timnas Indonesia vs Timnas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tidak perlu panik karena membawa barang.

Barang-barang, yang tidak bisa dibawa ke dalam stadion, bisa Anda titipkan di jasa penitipan (jastip).

Jastip tersebut dikelola Muhammad Ilham (26), pemuda asal Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Ilham mematok tarif Rp10.000 per barang, tanpa membedakan jenis atau ukuran barang.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs China di GBK, Peran Istri Jadi Kunci War Tiket untuk Nonton Langsung

“Memang ini pertama kali kami buka. Sekarang belum ada yang nitip sih, tapi sudah ada yang tanya-tanya dan niat mau balik lagi,” kata Ilham di GBK, Kamis (5/6/2025).

Ia percaya, kebutuhan akan layanan seperti ini akan terus tumbuh, terutama di tengah antusiasme masyarakat yang semakin tinggi untuk menghadiri acara besar.

"Sebenarnya tiap event besar atau kaya Timnas lagi main atau konser-konser, banyak orang-orang bingung atau enggak tahu nih barang yang enggak boleh masuk ke zona, stage, kaya parfum, tumbler, ini kasihan kan kalau dibuang," ucapnya.

"Lebih baik kami buka jasa titip barang, nanti orang bisa nitip, kami kasih kuponnya, nanti bisa diambil setelah pertandingan," sambung dia.

Berawal dari pengalaman pribadi

Ide kreatif tersebut muncul dari pengalaman pribadi Ilham saat hendak menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Kala itu, Ilham tampak panik karena sebotol parfum miliknya tidak diperbolehkan di bawa masuk ke dalam stadion.

Ia pun akhirnya menyembunyikan parfumnya di balik semak-semak.

Ketika laga usai, parfumnya masih ada.

Baca juga:  Demi Dukung Timnas Indonesia, Bimbing Herwanto Rela Keluar Uang Belasan Juta Rupiah

Tetapi tidak demikian dengan parfum milik temannya, yang hilang.

Momen tersebut ternyata menjadi titik awal lahirnya sebuah ide yakni membuka jasa titip barang di GBK.

"Iya, waktu itu saya nonton Timnas, dan bawa parfum. Karena enggak boleh dibawa masuk, akhirnya saya sembunyikan di pohon.  Pulangnya parfum saya ketemu, tapi punya teman saya hilang. Dari situ saya mikir, kayaknya orang-orang lain juga ngalamin hal yang sama,” bebernya.

Menurut Ilham, jasa titip barang ini dirancang untuk mengatasi masalah klasik yang sering terjadi di konser atau pertandingan besar.