Liga Eropa
Tak Kebagian Medali Juara Liga Eropa, Son Heung-min Bahagia Beri Cap Diri Sendiri
Son Heung-min yang tak mendapatkan medali juara Liga Eropa tetap berbahagia dengan melabeli dirinya sendiri sebagai legenda klub.
TRIBUNNEWS.COM - Kapten tim Tottenham Hotspur, Son Heung-min merasakan bahagia luar biasa setelah mengantar timnya juara Liga Eropa, Kamis (22/5/2025).
Meski demikian, kebahagiaan Son Heung-min sempat terganggu hal tak mengenakkan yang terjadi di atas podium juara.
Pemain asal Korea Selatan itu tak bisa mendapatkan medali juara Liga Eropa yang diberikan UEFA.
Pihak UEFA ternyata kehabisan medali untuk diberikan kepada beberapa pemain Spurs.
Namun, Son tak berkecil hati dengan itu.
Ia tetap merayakan dengan meriah kemenangan yang didapatkan Spurs atas Manchester United.
Kebahagiaan pemain berusia 32 tahun itu terpancar dari sesi wawancara yang dilakoninya setelah laga.
Ia tak menutupi lagi kebahagiaan yang dirasakan.
Bahkan dirinya tak ragu menyebut diri sebagai legenda klub.

Klaim yang dilakukan Son bukannya tanpa dasar.
Lagi-lagi, keberhasilan mengantarkan Tottenham menjadi juara bisa menjadi pijakan yang pas.
"Mari katakan saya sekarang adalah legenda klub, kenapa tidak!" kata Son Heung-min dikutip dari Daily Mail.
"Selama 17 tahun lamanya tidak ada seorang pun yang bisa melakukannya."
"Hari ini saya mengatakan saya adalah legenda klub, mari kita nikmati ini semua."
"Ini terasa sangat luar biasa. Ini seperti yang selalu saya impikan dan menjadi nyata. Saya adalah orang paling bahagia di dunia," sambungnya.
Kesuksesan meraih gelar Liga Eropa melawan tim sesama Inggris tentu menjadi kepuasaan bagi Tottenham.
Apalagi gelar Liga Eropa ini mengakhiri penantian penggemar Tottenham yang sudah lama tidak mengangkat trofi.
Disisi lain, gelar Liga Eropa juga berarti membuat Tottenham berhak tampil di Liga Champions musim depan, setelah mustahil meraihnya lewat jalur domestik.
Yang lebih mencengangkan, trofi Liga Eropa musim ini menjadi bukti magis dari Ange Postecoglou selaku pelatih.
Pelatih yang kini berusia 59 tahun itu diketahui memang punya keberuntungan tersendiri dalam kariernya.
Dan salah satu keberuntungan yang dimiliki Ange Postecoglou menyoal raihan trofi di tahun keduanya bersama tim yang ia tangani.
Sebelum membawa Tottenham berjaya dengan meraih trofi Liga Eropa musim ini yang merupakan tahun keduanya melatih The Lilywhites.
Ange Postecoglou telah membawa beberapa timnya menjadi juara pada tahun kedua pada kesempatan sebelumnya.
Sebagaimana misal saat dirinya melatih klub asal Australia, Brisbane Roar mulai musim 2009/2010 silam.
Baca juga: Tottenham Hotspur Sah Juara Liga Eropa, Magis Ange Postecoglou Spesialis Trofi Tahun Kedua
Ange Postecoglou baru bisa mempersembahkan gelar kepada Brisbane Roar pada tahun keduanya.
Tak tanggung-tanggung, Ange Postecoglou membawa Brisbane Roar menjadi juara Liga Australia.
Bahkan, pelatih asal Yunani itu mampu mempertahankan gelar tersebut pada tahun ketiganya di Brisbane Roar.
Keberuntungan Ange Postecoglou berlanjut saat dirinya melatih Timnas Australia mulai tanggal 28 Oktober 2013.
Pada tahun kedua dari empat tahun melatih Australia, gelar juara mampu dipersembahkan oleh Ange Postecoglou.
Ange Postecoglou mampu mempersembahkan gelar elit berupa juara Piala Asia kepada Australia pada edisi 2015.
Lalu, saat melatih Yokohama F Marinos (Jepang), Ange Postecoglou juga baru bisa meraih gelar juara Liga Jepang bersama timnya tersebut pada musim keduanya yakni 2018/2019.
(Tribunnews.com/Guruh/Dwi Setiawan)
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.