Beberapa Hal yang Membuat Barcelona Meraih Gelar Juara Spanyol, Merebutnya dari Real Madrid

Beberapa Hal yang Membuat Barcelona Meraih Gelar Juara Spanyol, Merebutnya dari Real Madrid

TRIBUNNEWS.COM- Barcelona berhasil meraih gelar juara Spanyol pada hari Kamis untuk ke-28 kalinya dalam sejarah klub, tetapi hanya yang kedua kalinya dalam enam tahun terakhir.

Tim asuhan Hansi Flick yang sangat menghibur mengalahkan Espanyol 2-0 untuk merebut mahkota juara dengan dua pertandingan tersisa.

AFP Sport mengupas cara pelatih Jerman itu membantu raksasa Catalan merebut kembali tahta Spanyol dari rival beratnya Real Madrid.

Serangan yang mengagumkan

Pasukan penyerang asuhan Flick yang memukau musim ini telah menghancurkan hampir setiap sisi yang menghalangi jalan mereka.

Barcelona mencetak 97 gol dalam 36 pertandingan untuk meraih gelar, 23 gol lebih banyak dari tim posisi kedua Real Madrid.

Kemenangan telak 7-0 atas Valladolid pada bulan Agustus mengukuhkan niat mereka, dan mereka mencetak empat gol atau lebih dalam 13 pertandingan liga.

Lamine Yamal yang brilian, baru berusia 17 tahun, tampil gemilang, memberi umpan kepada striker veteran Robert Lewandowski dan pemain sayap dinamis Raphinha.

Pemain Brasil, yang diyakinkan Flick untuk bertahan di klub, menjalani musim terbaiknya dan memuji pelatihnya yang telah mengubah kariernya.

Yamal memberikan assist terbanyak di Spanyol dengan 13, sementara Lewandowski mencetak 25 gol dan Raphinha memperoleh 18 gol serta menciptakan sembilan assist sendiri.

Garis pertahanan tinggi Flick telah menjadi fitur utama pendekatan tim, yang terkadang merugikan mereka di lini belakang, tetapi sebagian besar membuat lawan tetap tertekan, termasuk Madrid di Clasico akhir pekan lalu.

"Selama 24 menit Real Madrid tidak menyentuh bola di wilayah kami... bagaimana kami menekan mereka saat mereka menguasai bola, sungguh luar biasa... kami bisa sangat bangga akan hal itu," kata Flick.  

Perubahan mentalitas

Pendahulu Flick, Xavi Hernandez, membuat segala macam alasan di bawah matahari -- dan bahkan termasuk matahari -- musim lalu ketika Barcelona gagal memenangkan satu trofi pun.