Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pragmatisme Brasil, Bisakah Ancelotti Mengakhiri Kutukan Piala Dunia?
Ulasan soal sistem bermain tim samba dengan gaya dan pragmatisme, mampukan Ancelotti mengakhiri kutukan di Piala Dunia?
Akan lebih mudah memainkan Rodrygo, Vini, dan Casemiro karena sudah menjalani masa-masa bersamanya.
"Ancelotti akan bertindak sebagai penangkal petir untuk setiap kritik yang diterima timnya," ucap Tim Vickery, pakar sepak bola Amerika Selatan, dikutip dari BBC.
"Akan ada beberapa orang di kalangan pelatih di Brasil yang menginginkan dia gagal, tetapi orang-orang yang paling tidak terpengaruh adalah para pemain," sambungnya.
Selain itu, salah satu kekuatan terbesar Ancelotti terletak pada kemampuannya untuk memenangkan tim tanpa drama.
Sikapnya yang tenang, yang seringkali ditunjukkan dengan mengangkat alis saat terjadi situasi tegang, telah membantu beberapa ruang ganti pemain terkuat di dunia menemukan kestabilan.
Inilah yang dibutuhkan timnas Brasil saat ini.

"Ancelotti adalah pilihan utama karena ia memiliki tradisi kesuksesan yang tidak tertandingi," beber Vickery.
Musim 2024/2025 mungkin terasa sulit bagi Ancelotti. Tak ada gelar yang bisa ia raih bersama Real Madrid.
Selalu kalah dari Barcelona, gagal di kompetisi domestik, takluk atas Arsenal di Liga Champions.
Namun beberapa musim sebelumnya, Madrid melalui masa sulit bersamanya dengan momen-momen yang menakjubkan. Comeback dari Man City, hingga mengalahkan Liverpool di laga puncak Liga Champions.
Ancelotti menawarkan ketenangan emosional yang bisa meredam pemain. Hal itu dibutuhkan timnas Brasil karena dengan bakat dan talenta yang mereka miliki, pemain menghadapi tekanan yang luar biasa untuk meraih prestasi.
Rezim Asing
Dalam sejarah, sosok pelatih asing jarang berjodoh dengan Brasil.
Hanya tiga pelatih non-Brasil yang pernah memimpin tim Samba dengan waktu yang begitu singkat.
Ramon Platero (Uruguay) adalah yang pertama pada tahun 1925 dan hanya memimpin 4 pertandingan.
Lalu Joreca asal Portugal pada tahun 1944 hanya menangani 2 pertandingan, dan yang terakhir Filpo Nunez (Argentina) tahun 1965.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.