Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pragmatisme Brasil, Bisakah Ancelotti Mengakhiri Kutukan Piala Dunia?
Ulasan soal sistem bermain tim samba dengan gaya dan pragmatisme, mampukan Ancelotti mengakhiri kutukan di Piala Dunia?
TRIBUNNEWS.COM - Don Carlo Ancelotti tak lama lagi meninggalkan Real Madrid untuk menjadi juru taktik timnas Brasil.
Federasi Sepak Bola Brasil meletakkan namanya di posisi teratas dalam perencanaan terdekat, yakni Piala Dunia 2026.
Brasil yang memiliki segudang talenta berbakat dan tersebar di seluruh penjuru Eropa tak bisa berkata banyak ketika bermain di Piala Dunia.
Kali terakhir tim Samba meraih gelar tersebut pada tahun 2002, atau dua dekade lebih tak ada lagi prestasi serupa.

Di level domestik, Brasil nyatanya juga tak mampu berbuat banyak, hanya dua gelar Copa America yang bisa menjadi tambahan, yakni pada tahun 2007 dan 2019.
Sepak bola Brasil selama ini bergelut dengan dua sistem, bakat gaya samba dan pragmatisme untuk memenangkan pertandingan di level tertinggi.
Dua sistem tersebut yang diyakini bisa dijalankan oleh Ancelotti karena memiliki tradisi kesuksesan selama karier kepelatihannya.
Baca juga: Carlo Ancelotti Resmi Latih Timnas Brasil, Real Madrid Sambut Era Baru Xabi Alonso
Ancelotti sudah terbukti di level klub dengan berbagai trofi yang dia raih. Kesuksesan yang dicapai di Eropa dengan memenangkan 5 gelar Liga Champions, trofi domestik di Italia, Prancis, Spanyol, hingga Jerman.
Di awal tahun 2000-an saat menjadi allenatore AC Milan yang memiliki pemain hebat di antaranya, Paolo Maldini, Andrea Pirlo, dan Kaka, Ancelotti mampu menjadi pemimpin yang menunjukkan permainan indah pada timnya.
Sepak bola yang terkontrol dan elegan, tangguh dalam bertahan, dan juga memukau ketika menyerang.
Fenomena itu juga tampak saat dia menangani Real Madrid untuk periode keduanya mulai tahun 2021.
Ada sosok pemain Brasil yang membuatnya mencapai kembali titik kesuksesannya di Eropa dengan merebut gelar Liga Champions.
Yakni Vinicius Junior, Casemiro, dan Rodrygo.
Para kritikus asal Amerika Selatan meyakini, Ancelotti yang notabene merupakan pelatih asing di Tanah Samba bisa melewati krisis prestasi Brasil saat ini.
Dia tahu bagaimana cara mendapatkan yang terbaik dari pemain yang dimilikinya, menyederhanakan peran pemain agar lebih maksimal, meningkatkan kepercayaan diri pemain, hingga memberikan kebebasan dalam sistem yang terstruktur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.