Satu Kaki Chelsea di Tangga Juara, Liga Konferensi Eropa Bikin The Blues Cetak Sejarah Mahal

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea bakal mencetak sejarah mahal jika mampu mengalahkan Real Betis di final Liga Konferensi Eropa musim 2024/2025.

Tak bisa disangkal, keberadaan Chelsea di Liga Konferensi Eropa musim ini membuat The Blues langsung dijagokan sebagai kandidat juara sejak awal kompetisi.

Hal itu barangkali terasa wajar mengingat hampir kebanyakan peserta Liga Konferensi Eropa tidak memiliki nama besar seperti Chelsea yang pernah merajai kompetisi elit di Benua Biru.

Alhasil, hampir mayoritas bursa prediksi termasuk  Opta menjagokan Chelsea bakal mulus keluar sebagai juaranya.

Berdasarkan prediksi Opta yang pernah dirilis pada 25 Oktober 2024 lalu, presentase Chelsea juara mencapai 42,4 persen.

Lalu saat sudah memasuki fase semifinal, Opta menaikkan presentase Chelsea menjadi juara menjadi 60,7 persen.

Benar saja, Chelsea kini melaju mulus ke babak final dan tinggal berjarak satu kemenangan dengan trofi juara.

Melihat kondisi skuad, pengalaman, dan mentalitas dua tim finalis musim ini, tak salah jika menganggap satu kaki Chelsea sudah berada di tangga juara Liga Konferensi Eropa edisi kali ini.

Baca juga: Bawa Chelsea Tembus Final Liga Konferensi Eropa, Maresca Tak Gentar Hadapi Gurunya

Kebetulan, lawan terakhir Chelsea sebelum berhak mengangkat trofi Liga Konferensi Eropa yakni Real Betis.

Pertempuran Chelsea vs Real Betis memperebutkan trofi Liga Konferensi Eropa akan digelar pada Kamis (29/5/2025).

Stadion Miejski yang terletak di Polandia, bakal menjadi saksi perjuangan Chelsea vs Real Betis di final musim ini.

Siapapun pemenang laga ini, entah Chelsea atau Real Betis berhak meraih trofi pertamanya di Liga Konferensi Eropa.

Seandainya Chelsea menjadi juara Liga Konferensi Eropa musim ini lantaran bisa mengalahkan Real Betis di final.

Maka bisa dipastikan sejarah mahal bakal diukir Chelsea jika menjadi juara turnamen kasta ketiga di Eropa ini.

Chelsea bakal menyandang status sebagai klub pertama dalam sejarah yang bisa meraih semua trofi kompetisi Eropa di tiga kasta berbeda.