Liga Eropa
Final Liga Eropa: Manchester United Punya Rapor Minor Lawan Spurs, Ruben Amorin Tetap Pede
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim mengusung misi balas dendam melawan Tottenham Hotspur di final Liga Eropa. Tak peduli rapor minor Setan Merah.
Penulis:
Hafidh Rizky Pratama
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim menegaskan timnya siap balas dendam melawan Tottenham Hotspur di final Liga Eropa.
Amorin pun tak gentar menghadapi Tottenham meskipun timnya tiga kali kalah di musim ini.
Diketahui, Manchester United berhasil lolos ke final Liga Eropa setelah menyingkirkan Athletic Bilbao, pada Jumat (9/5/2025) dini hari WIB.
Bermodal kemenangan 3-0 pada semifinal leg pertama, tim asuhan Ruben Amorim itu tampil percaya diri menatap leg kedua di Old Trafford.
Hasilnya, Manchester United sukses comeback saat menjamu Bilbao dengan skor 4-1.

Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama lewat Mikel Jauregizar di menit ke-31, MU pun ngamuk di babak kedua.
Manchester United bangkit dan membalas dengan empat gol lewat brace Mason Mount (72', 90+1'), Casemiro (79'), dan Rasmus Hojlund (85').
Kini Manchester United akan menghadapi Tottenham Hotspur di partai final Liga Eropa.
Sebelumnya, Tottenham lolos ke final setelah menyingkirkan wakil Norwegia, Bodo/Glimt dengan agregat skor 5-1.
Adapun pertandingan final Liga Eropa nanti akan menjadi duel keempat keduanya di musim ini.
Sebelumnya, Manchester United dan Tottenham Hotspur sudah berjumpa 3 kali di musim ini. Dari tiga laga tersebut Manchester United selalu menelan kekalahan.
Tercatat MU kalah 0-3 pada pekan 6 Liga Inggris, kemudian kembali kalah 3-4 di babak perempat final Carabao Cup, terakhir takluk 0-1 pada pekan 25 Liga Inggris.
Meski begitu, pelatih Manchester United Ruben Amorim tak gentar dengan catatan minor tersebut.
Menurutnya, sebuah klub akan sulit kalah empat kali beruntun di dalam satu musim.

Baca juga: Manchester United Berpotensi Juara Liga Eropa: Setan Merah Tahu Cara Menangkan Trofi, Spurs Tidak
"Pertama, jika Anda menghitung-hitung peluang, kemungkinan sebuah klub kalah empat kali beruntun itu sangat sulit, jadi kami tidak bisa berpikir seperti itu," ujar Amorim dikutip dari situs resmi klub.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.