Liga Champions
Capai Rp1 Trilliun, Arsenal Tetap Panen Cuan Meski Gagal ke Final Liga Champions
Arsenal tetap panen pundi-pundi hadiah uang tunai dari UEFA meski gagal lolos ke final Liga Champions. The Gunners mendapat Rp 1 triliun.
Sehingga Arsenal mendapatkan 38,2 juta pound atau sekitar Rp 838 miliar.
Kemudian perjalanan Arsenal pun terus melaju di babak perempat final. Secara mengejutkan tim berjuluk The Gunners itu menyingkirkan sang juara bertahan yakni Real Madrid dengan agregat 5-1.
Kemenangan di babak perempat final akan mendapatkan ganjaran 10,7 juta pound.
Maka hadiah Arsenal bertambah menjadi 48,9 juta pound, atau sekitar Rp 1 triliun.
Sayangnya perjalanan Arsenal harus terhenti di partai semifinal Liga Champions setelah takluk dari PSG.

Padahal jika mampu lolos ke final, Arsenal akan mendapat tambahan hadiah sebesar 12,9 juta pound atau sekitar Rp 283 miliar.
Lalu jika berhasil jura Liga Champions musim ini akan mendapatkan tambahan hadiah sebesar 21,5 juta pound, alias Rp 471 miliar.
Meski begitu, hadiah Rp 1 triliun yang diterima Arsenal pada musim ini patut disyukuri.
Hadiah uang dari UEFA tersebut bisa menjadi tambahan bagi Arsenal untuk belanja pemain pada bursa transfer musim panas mendatang.
Terlebih, Arsenal dikabarkan akan mendatangkan sososok striker yang selama ini menjadi kebutuhan utama di timnya.
Komentar Mikel Arteta
Setelah gagal ke final Liga Champions, pelatih Arsenal Mikel Arteta pun mengucapkan selamat kepada PSG atas kemenangan yang mereka dapat.
Selain itu, Arteta juga mengaku bangga dengan penampilan Declan Rice dkk karena telah memberikan perlawanan yang luar biasa melawan PSG.
"Melihat tim saya tampil seperti ini melawan salah satu tim terbaik di Eropa membuat saya sangat bangga," kata Mikel Arteta dikutip dari laman UEFA.
"Apa yang telah kami lakukan di sini melawan Paris sungguh luar biasa."
"Jika kami ingin menang, apa yang perlu kami lakukan untuk membuka pintu itu? Terkadang Anda harus memuji lawan," tegasnya.
Selain itu, Arteta juga memuji penampilan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma yang menggagalkan peluang timnya untuk lolos ke final.
"Ketika Anda melihat siapa yang menjadi pemain terbaik mereka di lapangan selama dua pertandingan, itu adalah penjaga gawang mereka," kata Mikel Arteta.
"Dia membuat perbedaan bagi mereka dalam pertandingan itu," tutupnya.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.