Peluang Kolaborasi Indonesia-Australia Tuan Rumah Piala Dunia 2038
Kesempatan bagi Indonesia dan Australia untuk berkolaborasi dalam Piala Dunia 2038
TRIBUNNEWS.COMĀ - Pada hari Sabtu, 12 April 2025, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan James Johnson, CEO Federasi Sepak Bola Australia (FA Australia).
Pertemuan ini dilaksanakan untuk mendiskusikan potensi kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia 2038.
Keduanya menyadari bahwa kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola di kedua negara.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa Indonesia dan Australia sebelumnya pernah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Namun, pada saat itu, FIFA memilih Arab Saudi sebagai tuan rumah.
Sekarang, dengan adanya peluang baru, Erick berharap bahwa kerjasama dengan Australia dapat terwujud untuk Piala Dunia 2038.
Mengapa potensi kerjasama ini menjadi lebih signifikan saat ini?
Dalam beberapa waktu terakhir, negara-negara ASEAN, termasuk Kamboja, telah menyatakan niat mereka untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, telah mendorong negara-negara ASEAN untuk bersatu dan menyusun tawaran bersama, mirip dengan kolaborasi yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Jepang pada tahun 2002.
Hun Sen juga menyampaikan, "Saat saya menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 2022, saya ingin mendorong kawasan ini memiliki visi bersama untuk menggelar Piala Dunia." Pendekatan ini menunjukkan bahwa upaya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia bukan hanya tanggung jawab satu negara, tetapi dapat menjadi kesempatan kolaboratif bagi seluruh wilayah ASEAN.
Sejauh ini, Indonesia telah menunjukkan ambisi besar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Selain itu, negara ini juga berencana untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, sebelumnya bekerja sama dengan Thailand.
Namun, dengan munculnya inisiatif dari Kamboja, peluang Indonesia untuk terlibat dalam penyelenggaraan Piala Dunia di masa depan semakin terbuka lebar, terutama jika ASEAN bersatu dalam tawaran untuk edisi 2038.
Setelah pertemuan ini, tantangan berikutnya adalah bagaimana mempersiapkan tawaran yang konkret dan solid untuk FIFA.
Kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia dan Australia, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan sepak bola di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.