Jumat, 3 Oktober 2025

Liga Eropa

MU vs Lyon, Bakal Jadi Duel Adu Kekuatan Fisik, Mereka akan Terus Berlari, Begini Kata Ruben Amorim

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim menyebut duel Manchester United kontra Olympique Lyon akan sangat melelahkan

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Instagram Ruben Amorim
Pelatih Manchester United Ruben Amorim berjalan memasuki Old Trafford Stadium pada pertandingan Liga Inggris 2024/2025. 

MU vs Lyon, Bakal Jadi Duel Adu Kekuatan Fisik, Mereka akan Terus Berlari, Begini Kata Ruben Amorim 

TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Manchester United, Ruben Amorim menyebut duel Manchester United kontra Olympique Lyon akan sangat melelahkan lantaran tim dari Prancis itu dinilainya sangat mengandalkan kekuatan fisik.

"Mereka akan terus berlari, dan akan mengandalkan kekuatan fisik dalam duel satu lawan satu. Ini akan menjadi pertandingan berbeda karena kekuatan fisik," katanya. 

Pelatih asal Portugal ini menekankan pentingnya memenangkan trofi Liga Europa setelah musim yang suram di liga domestik. 

"Tentu saja, trofi di kompetisi ini bukan satu-satunya penentu masa depan klub, tapi itu bisa mengubah dinamika musim secara signifikan," katanya.

Sementara kiper United, André Onana yakin pasukannya punya kualitas yang lebih baik dibandingkan Lyon. Ia menekankan pentingnya fokus dan permainan yang solid untuk meraih hasil positif.

 

Peran Vital Bruno Fernandes, Kapten yang Bisa Jadi Pembawa Kemenangan MU di Liga Europa

Manchester United menatap laga kontra Olimpique Lyon dalam leg pertama perempatfinal Liga Europa di Stadion Groupama, Jumat (11/4) dini hari nanti, dengan penuh harapan. 

Trofi kasta kedua Eropa ini memang jadi satu-satunya harapan Setan Merah untuk menutup musim yang suram.

Kedua tim sebelumnya sudah bertemu sebanyak empat kali di ajang Liga Champions. 

Terakhir terjadi pada tahun 2008 ketika Setan Merah menjadi juara. Namun, laga kali ini menjadi pertemuan pertama mereka di ajang Liga Europa.

Namun, United datang ke kontes ini membawa rekor mengecewakan. 

Lima hari setelah kalah 1-0 dari Nottingham Forest di Liga Primer, skuat asuhan Ruben Amorim kembali tampil mengecewakan dengan hasil imbang tanpa gol melawan Manchester City dalam derby tak seru di Old Trafford.

Setan Merah kini di peringkat 13 dengan hanya 38 poin dari 31 pertandingan — tertinggal tujuh poin dari zona 10 besar. 

Lolos ke kompetisi Eropa sepertinya sudah tak realistis, dan mereka berpotensi menjalani musim terburuk di era Liga Primer.

Namun, gelar Liga Europa masih jadi harapan utama. Dan United juga masih jadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di kompetisi musim ini (enam menang, empat imbang). 

Terakhir, mereka menyingkirkan Real Sociedad dengan agregat 5-2 di babak 16 besar, di mana kapten Bruno Fernandes mencetak hat-trick brilian dalam kemenangan 4-1 di leg kedua bulan lalu.

Peran Bruno Fernandes untuk United memang luar biasa. 

Jika sang kapten sedang menyala, dia akan jadi pembawa kemenangan Setan Merah kontra Lyon. 

Namun, jika performa sang kapten menurun, United pun akan kesulitan.

Pemain berusia 30 tahun ini telah menjadi penopang utama pasukan Amorim dalam beberapa bulan terakhir. 

Karena jeda internasional, United hanya memainkan dua laga liga pada bulan Maret, dan Fernandes tampil menonjol dalam pertandingan melawan Arsenal dan Leicester City, di mana ia bermain lebih dalam di lini tengah.

Dalam dua laga tersebut, Fernandes mencatatkan dua gol dan dua assist, dan ia pun mendapat pengakuan yang layak atas performanya. 

Sang kapten mengoleksi tiga penghargaan individu sekaligus untuk bulan Maret: Pemain Terbaik Manchester United, pemain Terbaik Liga Primer, dan Pemain Terbaik Pilihan Fans PFA.

Terlebih, Fernandes punya catatan mengerikan di Liga Europa. Dalam laga terakhir United saat menggilang Real Sociedad di Liga Europa, sang kapten mencetak hat-trick dan membantu mengamankan agregat kemenangan 5-2.

Tambahan gol itu membuat total kontribusinya di kompetisi ini menjadi 24 gol dan 17 assist. Membuatnya jadi pemain dengan kontribusi terbanyak dalam sejarah Liga Europa. Dia juga menyandang rekor pemain dengan jumlah gol penalti terbanyak di kompetisi ini. 

Dengan rekor mentereng yang dimiliki, rasanya naif jika menafikkan peran sang kapten untuk duel kontra Lyon dini hari nanti. 

Namun, tuan rumah sedang dalam periode kebangkitan, dan bukan tak mungkin akan memberikan perlawanan hebat. 

Sejak menjalani tujuh pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi antara pertengahan Januari hingga awal Februari, Lyon bangkit dengan meraih tujuh kemenangan dalam 10 laga terakhir. Termasuk enam kemenangan dari tujuh laga terkini, di mana mereka mencetak 19 gol.

Sementara pelatih kepala Paulo Fonseca masih menjalani sanksi larangan sembilan bulan karena konfrontasi terhadap wasit, asistennya Jorge Maciel memimpin dari pinggir lapangan. 

Kini Lyon berada di peringkat kelima Ligue 1, hanya dua poin dari tiga besar dan zona otomatis Liga Champions, dengan enam laga tersisa.

Tim berjuluk "Les Gones" (anak laki-laki) ini finis di peringkat keenam dari 36 tim dalam fase grup Liga Europa musim ini — tiga peringkat di bawah United — sebelum menghajar FCSB dengan agregat 7-1 di babak 16 besar. 

Kini, mereka berambisi lolos ke semifinal kompetisi Eropa utama untuk pertama kalinya sejak Liga Champions 2019-20.

Namun, Lyon belum pernah mengalahkan Manchester United dalam empat pertemuan sebelumnya. 

Satu-satunya lawan Eropa yang lebih sering mereka hadapi tanpa kemenangan adalah Barcelona (8 kali). 

Selain itu, Lyon juga selalu kalah dalam tiga duel dua leg terakhir melawan tim Inggris. 

Gawatnya lagi, Lyon mengalami pukulan besar karena sang winger, Ernest Nuamah, dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera ligamen lutut (ACL) yang didapat dalam tujuh menit pertama kemenangan atas Lille akhir pekan lalu. Malick Fofana juga absen karena masalah lutut.

Nuamah digantikan oleh penyerang yang tengah diminati banyak klub, Rayan Cherki, yang telah mencetak 9 gol dan 18 assist dalam 36 pertandingan musim ini — termasuk 8 assist dalam 10 laga Liga Europa. 

Dia diperkirakan akan bergabung dengan Thiago Almada serta salah satu dari Alexandre Lacazette atau Georges Mikautadze di lini serang.

Mantan gelandang Manchester United, Nemanja Matic, diperkirakan akan bermain di lini tengah bersama Corentin Tolisso, dan Tanner Tessmann. 

Sementara eks pemain Arsenal Ainsley Maitland-Niles kemungkinan tetap mengisi posisi bek kanan, didampingi oleh Clinton Mata, Moussa Niakhate, dan salah satu dari Nicolas Tagliafico, atau Abner Vinicius di lini belakang. 

(Tribunnews/den)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved