Ragnar Oratmangoen Akui Sulit Berkembang di Klub karena Padatnya Jadwal Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Ragnar Oratmangoen akui sulit berkembang di klubnya FCV Dender akibat padatnya jadwal bersama Timanas Indonesia.

Pemain diaspora Timnas Indonesia itu mencoba keperuntungan dengan pindah ke Liga Belgia bersama FCV Dender pada bursa musim panas tahun lalu.

Meski begitu, Ragnar belum memperlihatkan performa terbaiknya.

Ragnar baru mencetak satu gol dalam 11 laga berseragam FCV Dender musim ini.

Pemain berusia 26 tahun itu mengaku sulit berkembang di klubnya saat ini karena padatnya jadwal Timnas Indonesia.

Meski demikian, para pecinta sepak bola Tanah Air jangan berspekulasi liar.

Pasalnya, Ragnar sejatinya sangat bangga mengawal Timnas Indonesia. Hanya saja dia belum beradaptasi.

“Saya akui evolusi saya di Dender agak melambat karena banyaknya pertandingan internasional," buka Ragnar kepada media Belanda, gva.be.

"Namun, tidak ada lagi pertandingan internasional yang direncanakan selama sepuluh pertandingan kompetisi tersisa. Hati-hati, saya suka membela warna negara saya, itu benar-benar suatu kehormatan."

"Awalnya, pertandingan internasional ada di tangan saya, karena saya membutuhkan ritme yang kompetitif. Kemudian hal itu menjadi kerugian dan membuat saya kehilangan menit bermain di Dender," tambahnya.

Baca juga: Maarten Paes Pamer Loyalitas Suporter Timnas Indonesia: Layak Mendapatkan Tempat di Piala Dunia

Lebih lanjut Ragnar sangat mendambakan tampil di Piala Dunia 2026.

Peluang tersebut tentu masih terbuka lebar karena Timnas Indonesia saat ini berada di posisi ketiga dengan mengemas 6 poin dari 6 laga (1 menang, 3 imbang, 2 kalah). Berjarak satu angka dari Australia di posisi kedua.

Adapun posisi Jepang dipastikan tak mungkin tergeser di posisi puncak karena telah mengemas 16 poin.

"Saya ingin sekali pergi ke Piala Dunia bersama Indonesia dan itu masih sangat mungkin," jelas Ragnar.

"Jepang tidak terancam sebagai pemuncak grup kami, namun peringkat kedua juga memberi mereka hak untuk lolos. Kami punya satu poin lebih sedikit dari Australia dan berada di peringkat ketiga bersama Bahrain, Tiongkok, dan Arab Saudi," tambahnya.