Rabu, 1 Oktober 2025

Liga Champions

Melawan Kutukan, Harry Kane Sendirian Gendong Nasib Bayern Munchen & Thomas Tuchel

Kepahlawanan Harry Kane seakan telah menyelamatkan Bayern Munchen musim ini termasuk di Liga Champions, dinihari tadi.

CHRISTOF STACHE / AFP
Pemain depan Bayern Munich asal Inggris #09 Harry Kane ditukar oleh pelatih kepala Jerman Bayern Munich Thomas Tuchel selama pertandingan sepak bola Piala Super Jerman Bayern Munich v RB Leipzig di Munich, pada 12 Agustus 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepahlawanan Harry Kane seakan telah menyelamatkan Bayern Munchen musim ini termasuk di Liga Champions, dinihari tadi, Rabu (6/3/2024).

Di saat Bayern Munchen terjepit dan diharuskan menang comeback melawan Lazio di leg kedua 16 besar Liga Champions.

Kane mencuat sebagai pahlawan kemenangan Bayern Munchen melawan Lazio di Allianz Arena.

Kapten Timnas Inggris itu sukses mencetak dua dari tiga gol kemenangan Bayern Munchen melawan Lazio.

Baca juga: Kata-kata Harry Kane setelah Jadi Pahlawan Bayern Munchen Lolos ke 8 Besar Liga Champions

Gol pertama Kane hadir saat dirinya berhasil menyundul bola setelah memanfaatkan umpan tak terduga Raphael Gurreiro.

Gol pemecah kebuntuan yang dicetak Kane menit 38 itu akhirnya menjadi momentum Bayern Munchen membalikkan skor.

Benar saja, Bayern Munchen berhasil membalikkan skor setelah Thomas Muller mencetak gol pada penghujung babak.

Kane akhirnya berhasil mengunci kemenangan Bayern Munchen setelah mencetak gol keduanya pada menit 66.

Eks pemain Tottenham itu memanfaatkan bola rebound sepakan Leroy Sane yang tidak sempurna ditepis kiper Lazio.

Brace gol Kane akhirnya menghindarkan Bayern Munchen dari lubang jarum dan memperpanjang nafas di Liga Champions.

Bayern Munchen batal tersingkir dan akhirnya lebih berhak mengamankan tiket perempat final, ketimbang Lazio.

Asa Bayern Munchen untuk merengkuh gelar juara Liga Champions kembali terbuka setelah kelolosan tersebut.

Dan kehadiran Kane seakan menjadi keberuntungan bagi Bayern Munchen yang tampil inkonsisten musim ini.

Di kala performa Bayern Munchen kerapkali bapuk, Kane selalu mampu menjadi tokoh pahlawan di atas lapangan.

Kepahlawanan Kane bisa terlihat dari statistik kontribusinya pada musim perdananya di Bayern Munchen.

Meski sudah berusia 30 tahun, Kane tetap mampu tampil produktif dan trengginas di lini depan Die Roten.

Tak kurang dari 33 gol dan 8 assist telah ditorehkan Kane dalam 33 laga bersama Bayern Munchen musim ini.

Statistik tersebut menunjukkan peran krusial telah dimainkan Kane dalam mengawal lini serang Bayern Munchen.

Di Liga Jerman maupun Liga Champions, Kane sama-sama memuncaki daftar teratas top skor sementara kompetisi.

Harry Kane Melawan Kutukan di Bayern Munchen

Sosok Kane memang diakui sebagai penyerang tajam, bahkan ia layak dianggap salah satu bomber mematikan di dunia.

Hanya saja Kane kerapkali dirundung ketidakberuntungan lantaran sulit meraih trofi selama kariernya.

Baik di level klub maupun timnas, Kane seakan sulit berjodoh dengan gelar juara di kompetisi apapun.

Di level klub, Kane yang berulang kali menyabet gelar top skor gagal membawa Tottenham merengkuh gelar bergengsi.

Di level timnas, nasib Kane juga apes, dimana ia hanya mampu membawa Inggris menjadi finalis Euro edisi terakhir saja.

Pelatih Inggris Gareth Southgate (tengah) menghibur penyerang Inggris Harry Kane (kiri) setelah kalah dalam pertandingan Grup 3 Liga A UEFA Nations League antara Italia dan Inggris, di Stadion San Siro di Milan pada 23 September 2022.
Pelatih Inggris Gareth Southgate (tengah) menghibur penyerang Inggris Harry Kane (kiri) setelah kalah dalam pertandingan Grup 3 Liga A UEFA Nations League antara Italia dan Inggris, di Stadion San Siro di Milan pada 23 September 2022. (MARCO BERTORELLO / AFP)

Pada musim ini, Kane mencoba peruntungannya dengan pindah ke Bayern Munchen demi meraih trofi.

Namun, nasib apes seakan dirasakan Kane dimanapun berada, termasuk di Bayern Munchen yang langganan juara.

Pada musim ini, inkonsistensi performa Bayern Munchen membuat tim tersebut terancam puasa gelar.

Setelah gagal memenangkan gelar di Piala Super Jerman awal musim, Bayern Munchen sudah tersingkir di DFB Pokal.

Di Liga Jerman, peluang Bayern Munchen untuk mempertahankan gelar juga terasa sulit hingga matchday 24.

Hal ini dikarenakan jarak poin antara Bayern Munchen dengan Bayer Leverkusen selaku pemuncak terpaut 10 angka.

Dengan menyisakan 10 laga sisa, Bayern Munchen seakan harus menang dalam setiap laganya.

Sekaligus menunggu Bayer Leverkusen terpeleset jika ingin memenangkan gelar Bundesliga pada musim ini.

Jelas bukan perkara mudah bagi Bayern Munchen untuk melakukan hal itu apalagi Leverkusen begitu konsisten.

Beruntung, Bayern Munchen lolos dari lubang jarum setelah terhindar dari babak 16 besar untuk melaju ke perempat final.

Dan kepahlawanan Kane menjadi salah satu faktor penting kelolosan Bayern Munchen ke 8 besar Liga Champions.

Tak hanya menggendong Bayern Munchen saja, Kane juga secara tidak langsung menyelamatkan nasib Tuchel.

Ya, posisi Tuchel sempat goyah lantaran gagal membuat Bayern Munchen tampil superior musim ini.

Bahkan akibat dari inkonsistensi Bayern Munchen, Tuchel sudah mengonfirmasi pergi namun pada akhir musim ini.

Posisi Tuchel bisa saja dipecat manajemen, jika gagal meloloskan Bayern Munchen ke fase perempat final Liga Champions.

Hanya saja Dewi Fortuna tampaknya masih menaungi nasib Tuchel dimana ia diselamatkan Kane setelah Bayern Munchen lolos dari lubang jarum.

Berkaca dari berbagai fakta diatas, Kane secara tidak langsung telah menggendong nasib Bayern Munchen dan Tuchel pada musim ini.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved