Kiper Union Saint-Gilloise Tampil Gemilang tapi Liverpool Terlalu Bagus, Jota Selebrasi Gaya Memanah

TRIBUNNEWS.COM- Kiper Union Saint-Gilloise memang jago membuat banyak penyelamatan, tapi Liverpool terlalu bagus, The Reds menang 2-0 di Liga Europa pada laga yang digelar Jumat (6/10/2023).

Liverpool semakin mendekati untuk lolos babak sistem gugur Liga Europa dengan kemenangan 2-0 atas Union Saint-Gilloise.

Jurgen Klopp menunjuk tim Liverpool yang kuat di Anfield dengan The Reds ingin memastikan posisi teratas di Grup E dan langsung melaju ke babak 16 besar Liga Eropa.

Penjaga gawang Saint-Gilloise, Anthony Moris berada dalam performa terbaiknya.

Dia berhasil melakukan penyelamatan dengan menggagalkan upaya Mohamed Salah pada awal pertandingan.

Namun kesalahannya dalam mengantisipasi tendangan Trent Alexander-Arnold membuat Ryan Gravernberch mampu mencetak gol pertamanya di Liverpool menjelang turun minum.

Klopp memasukkan Alexis Mac Allister di babak pertama saat ia menghadapi kakaknya Kevin Mac Allister yang menjadi starter untuk tim Belgia.

“Hari ini ayah saya ada di sini tapi saya yakin semua orang di keluarga kami menonton TV, jadi ini spesial,” kata Alexis Mac Allister.

"Saya kira dia (ayahnya) sedikit menangis terharu," katanya

Liverpool harus menunggu hingga waktu tambahan untuk menambah gol kedua saat Diogo Jota berhasil mencetak gol dan menghasilkan penyelesaian yang gemilang.

Gol Diogo Jota di masa injury time itu dirayakan dengan selebrasi memanah ala Robin Hood.

The Reds akan bertandang ke Brighton di Liga Premier pada hari Minggu dan The Seagulls mungkin akan kelelahan setelah upaya mereka untuk merebut satu poin di Prancis selatan.

Brighton harus bangkit untuk mengamankan poin Eropa pertama mereka dengan hasil imbang 2-2 yang mendebarkan di Marseille.

Chancel Mbemba membawa tim Prancis memimpin sebelum kesalahan kapten Brighton Lewis Dunk membuat Jordan Veretout mengubah skor menjadi 2-0.

Brighton tampaknya ditakdirkan untuk kekalahan ketiga berturut-turut di semua kompetisi, tetapi momentumnya berubah ketika Pascal Gross dipilih oleh Kaoru Mitoma untuk mengurangi separuh tunggakan.