Alasan Mengapa Ancelotti Bisa Bawa Sukses Timnas Brasil, Ulangi Kejayaan Piala Dunia Bukan Mustahil
Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan argumen mengapa Brasil bisa sukses dibawah asuhan pelatih Carlo Ancelotti, berikut ulasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Carlo Ancelotti akan menjadi pelatih Timnas Brasil mulai Juni 2024 mendatang, setelah kontraknya habis di Real Madrid.
Kepastian Carlo Ancelotti menjadi pelatih Brasil ini sudah dikonfirmasi oleh Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues.
Copa Amerika 2024 akan menjadi ujian pertama bagi Ancelotti sebelum misi yang lebih besar, yakni menuju kejayaan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2002.
Ya, Brasil belum pernah menjuarai Piala Dunia sejak terakhir kali mengangkat trofi tersebut pada 2002 silam saat digelar di Jepang & Korea Selatan.
Saat terakhir kali Juara Piala Dunia, Brasil dilatih oleh Luis Filipe Scolari. Setelah itu beberapa nama duduk di kursi kepelatihan Brasil.
Baca juga: Timnas Brasil Tunjuk Pelatih Interim, Carlo Ancelotti Sepakat Gabung Tahun Depan
Seperti dihimpun dari Transfermarkt, mulai dari Carlos Dunga (2006-2010), Mano Menezes (2010-2012), lalu diasuh Luis Filipe Scolari lagi (2012-2014), kembali ke Carlos Dunga lagi (2014-2016) hingga Tite (2016-2022) bergantian menjabat pelatih Brasil.
Namun kemuanya itu belum bisa mengulangi kejayaan Brasil untuk mengangkat Piala Dunia.
Dan kini, misi besar itu akan diemban oleh Ancelotti, pelatih dari luar Brasil pertama yang akan memimpin Selecao di Piala Dunia.
Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan argumen mengapa Brasil bisa sukses dibawah asuhan pelatih berjuluk Don Carlo itu, berikut ulasannya.
Kaya Pengalaman
Brasil merupakan negara dengan gelar juara paling banyak, yakni lima kali (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002). Namun mereka 20 tahun lebih sudah lama tak mengangkat piala itu.
Dengan rival Brasil yakni Argentina telah menjadi juara dunia 2022, tekanan pada Tim Selecao untuk sukses di Piala Sunia 2026 akan lebih tinggi dari sebelumnya.
Ancelotti, yang telah menulis buku berjudul "Quiet Leadership", dikenal karena karakternya yang tenang dan hangat.
Pelatih berusia 64 tahun itu adalah kandidat ideal untuk salah satu pekerjaan dengan tekanan tertinggi di sepakbola.
Posisi itu dirasa pas diduduki oleh Ancelotti. Pengalaman pelatih asal Italia dalam menukangi tim-tim besar Eropa akan sangat berguna dalam hal ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.