Optimisme Max Allegri, Dusan Vlahovic akan Fit Saat Juventus Menghadapi AC Milan

Ketika Juventus, yang memulai di posisi kedua, mengalami penalti 10 poin karena aktivitas transfer ilegal yang menjatuhkan mereka ke posisi ketujuh.

Kemudian kekalahan 1-4 yang membuat putus asa di Empoli, Lazio meraih posisi kedua dan dijamin mendapatkan tempat finis di empat besar.

Pengurangan poin yang dialami Juventus itu juga membuat kedua klub Milan itu nyaris mengamankan tiket Liga Champions.

Mereka bisa membantu diri mereka sendiri, dan satu sama lain, akhir pekan ini jika mereka berdua mengalahkan tim yang bisa mengejar mereka.

Inter, yang memenangkan Coppa Italia pada hari Rabu dan mengincar final Liga Champions bulan depan, berada di urutan ketiga dan hari ini menjamu Atalanta yang berada di urutan kelima.

Inter memiliki keunggulan lima poin atas Atalanta, dengan Roma satu poin lagi di urutan keenam.

Jadi sementara kemenangan atas Manchester City di Istanbul akan membuat mereka lolos ke kompetisi musim depan, mereka dapat memastikannya dengan mengunci posisi empat besar. Hasil imbang besok sudah cukup.

“Kami memiliki dua pertandingan liga dan kemudian final di Istanbul untuk mengakhiri musim dengan hebat,” kata pelatih Inter Filippo Inzaghi, setelah timnya mengalahkan Fiorentina di final Piala Italia pada Rabu.

AC Milan, yang melompat ke urutan keempat saat Juventus dihukum, tertinggal dua poin dari Inter.

AC Milan bisa dikejar tidak hanya oleh Atalanta dan Roma tapi juga oleh tim yang mereka kunjungi besok malam, Juventus.

Jika Inter tidak kalah, AC Milan tahu kemenangan sudah cukup bahkan dengan tersisa satu putaran lagi.

Rafael Leao tampaknya menyukai pertandingan melawan Juventus dan telah melakukannya sejak pertemuan pertamanya dengan mereka lebih dari lima tahun lalu.

La Gazzetta dello Sport mengenang bagaimana pada edisi 2017-18 UEFA Youth League Sporting CP Leao pergi ke Turin dan mengalahkan Juventus dengan kemenangan 4-1 di mana sang penyerang mencetak dua gol.

Kisah itu diceritakan dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta oleh Tiago Fernandes, mantan pelatih Rafa, yang mundur hingga 18 Oktober 2017.

"Leao mencetak dua gol, memenangkan penalti, dan bahkan menghasilkan assist. Di akhir permainan, Nedved menghentikan saya dan memuji dia. Dia mengatakan timnya luar biasa, bahwa kami pantas menang, lalu dia memikirkan Leao. 'Bocah itu kuat', akunya. Dia benar,” katanya.