Timas Indonesia
Menanti Shayne & Sandy Walsh, Pelengkap Jordi Amat dalam Skuad Timnas Indonesia untuk Level Asia
Proyek naturalisasi Shin Tae-yong kolaborasi dengan pemain lokal demi pencapaian Timnas Indonesia bersaing di level Asia.
Selain mereka berdua, ada Marc Klok dan Stefano Lilipaly yang lebih dulu menjalani proses naturalisasi dan disumpah menjadi WNI.
Kolaborasi Naturalisasi dengan Pemain Lokal

Kolaborasi ini cukup menarik. Jordi Amat dengan pengalamannya di Liga Inggris dan Liga Spanyol menjadi panutan di sisi pertahanan yang didominasi pemain muda pilihan Shin Tae-yong.
Ada Rizky Ridho dan Elkan Baggott meskipun Hansamu Yama dan Fachruddin turut dalam daftar pemain lawan Burundi.
Pada laga pertama lawan Burundi contohnya, skema tiga bek yang dikomandoi Jordi Amat di sisi tengah memberikan kenyamanan.
Satu dengan yang lainnya saling mengisi kekosongan ruang, termasuk cover gelandang dari Klok ataupun Irianto saat Jordi Amat naik ke sisi tengah lapangan.
Pemandangan itu tampak kerap terjadi pada laga pertama. Jordi melepaskan umpan yang bervariasi, baik long direct yang melebar ke sisi sayap, ataupun umpan pendek di antara pemain Burundi.
"Anda harus menulis di buku, cover play Anda sangat bagus," ucap Elkan Baggott dalam postingan Instagram Jordi Amat yang menampilkan foto dirinya tampil melawan Burundi.
Stefano Lilipaly juga turut mengomentari yang menuliskan, "Solid".
Gambaran tersebut memberikan kenyamanan dan pola permainan yang fleksibel bagi skuad Garuda. Terlebih dengan kegemaran Shin Tae-yong yang memilih pemain muda yang menjadi proyek jangka panjang.
Hampir dari rata-rata pemain lokal yang dipanggil Shin Tae-yong adalah langganan sejak dia tiba di Indonesia.
"Kami memainkan pertandingan yang menarik di leg pertama, di mana kami fokus pada pertahanan yang baik," ucap Jordi usai laga lawan Burundi (25/3).
"Selain itu, Elkan (Baggott) dan Rizky Ridho juga melakukan banyak cover untuk saya," sambungnya.
Sebagai yang lebih tua dan berpengalaman di antara keduanya, seyogyanya Jordi Amat memberikan kesan tersebut kepada bibit Indonesia ini.
Apalagi momen FIFA Matchday adalah waktu yang tepat untuk membangun chemistry mengingat target jangka panjang di Piala Asia 2024 nanti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.