Liverpool vs Real Madrid, Klopp Bengong Ditanya Hal Konyol, Vinicius Jr Tak Akan Berhenti Menari

Kembali ke Juergen Klopp, ditanya wartawan soal apakah Vinicius Junior justru melecehkan dirinya sendiri dnegan aksi-aksi yang dinilai provokatif, pelatih dari Jerman justru merasa kebingungan.

Seolah menunjukkan kalau pertanyaan itu memang aneh, Klopp bingung dan berkata: “Bahwa dia melakukan sesuatu di lapangan yang dapat menyebabkannya (dilecehkan)? Tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat membenarkan hal itu. Bayangkan jika saya mengatakan ya, itu benar-benar gila.”

Bos Liverpool kemudian memuji pemain Brasil itu dan melabelinya sebagai pemain kelas dunia.

Juergen Klopp menambahkan: “Dia malam itu [final Liga Champions] - dengan usia yang sangat muda - tidak terganggu dengan cara permainan berjalan, bagaimana mereka tidak selalu dominan dan hal-hal seperti itu."

Ujaran Klopp itu merujuk pada aksi Vinicius Junior yang menjadi biang kekalahan Liverpool saat bertemu Real Madrid di Final Liga Champions musim lalu.

Kala itu, The Reds kalah 0-1 gegara gol Vinicius Jr.

“Dia ada di momen yang menentukan, saya cukup yakin itu sudah membuatnya menjadi legenda Real Madrid di usia yang sangat muda. Saya harap dia tidak terganggu oleh orang idiot yang mengatakan sesuatu tentang dia.

Dapat Dukungan

Video kebingungan Juergen Klopp itu mendapatkan juga mendapat tanggapan dan reaksi dari netizen.

Banyak fans yang menilai pertanyaan itu memang aneh.

"Seolah-olah sang jurnalis benar-benar bertanya kepada Jurgen Klopp apakah tindakan Vinicius Jr di lapangan membenarkan pelecehan yang dia dapatkan dari minggu ke minggu," tulis seorang netizen dikutip dari sportbibble.

Netizen lain men-tweet: “Kesimpulan dari pertanyaan itu, (sang jurnalis) harus malu pada dirinya sendiri bahkan untuk menanyakan itu. Mungkin mengatakan bukan dia yang dilaporkan dia dengar tapi dia yang tidak meminta alasan".

Penggemar lain menambahkan: “Jawaban yang fair dari Klopp. Pertanyaan yang benar-benar konyol.”

Adapun Vinicius Junior mengutuk pelecehan keji yang dia terima pada bulan September, dia menulis: “Selama warna kulit lebih penting daripada kecerahan mata, akan ada perang. Saya memiliki tato ungkapan itu di tubuh saya".

“Saya memiliki pemikiran itu secara permanen di kepala saya. Itulah sikap dan filosofi yang saya coba terapkan dalam hidup saya. Mereka mengatakan bahwa kebahagiaan mengganggu orang lain. Kebahagiaan seorang Brasil kulit hitam yang menang di Eropa semakin mengganggu mereka... Saya ulangi untuk Anda, rasis: Saya tidak akan berhenti menari.” (oln/*/SB)