Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Abel Camara Ungkap Kronologi Tragedi Kanjuruhan: Lihat 7-8 Orang Meninggal di Kamar Ganti
Pemain Arema FC, Abel Camara menjelaskan kronologi yang dilihatnya saat tragedi kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya.
Lalu, Abel menjelaskan bahwa beberapa jam berikutnya ia mendengar suara tembakan.
Bahkan, Abel mengaku bahwa ia melihat tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti.
“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong."
"Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami."
"Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti," kata Abel.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Sejumlah Klub Eropa, Asenal hingga PSG Ucapkan Belasungkawa
Pemain Arema FC Tertahan
Ia pun menjelaskan, akibat kerusuhan tersebut, para pemain Arema FC harus tertahan di stadion selama empat jam.
Lalu, ketika para pemain berhasil keluar, ia melihat darah hingga mobil polisi yang terbakar akibat kerusuhan.
“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil membuat semua orang menjauh."
"Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion."
"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi yang terbakar, tetapi kami memiliki perjalanan yang lancar ke pusat pelatihan kami, kami mengambil mobil dan pulang."
"Sekarang kami berada di rumah, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi," pungkas Abel.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)