Sabtu, 4 Oktober 2025

Super Pandit

Kualitas Inter Milan di Liga Italia, Skema Kolektif Inzaghi, Keberuntungan AC Milan Raih Scudetto

Trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia telah didapat, gagal meraih scudetto bukan berarti adaptasi Simone Inzaghi gagal.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
AFP/ISABELLA BONOTTO
Gelandang Inter Milan asal Kroasia Marcelo Brozovic (kiri) menjegal pemain tengah Juventus Kolombia Juan Cuadrado dalam pertandingan final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP) 

Meski hanya mendatangkan striker gaek berusia 35 tahun, Edin Dzeko untuk pengganti top skor Nerazzurri musim lalu, Romelu Lukaku.

Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.

Torehan 18 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi kedua dibawah Lautaro Martinez yang telah mengantongi 29 gol.

(Dari kiri) Penjaga gawang Inter Milan asal Slovenia Samir Handanovic, penyerang Inter Milan Lautaro Martinez dan pemain tengah Inter Milan dari Chili Arturo Vidal memberi salam kepada publik di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Empoli pada 6 Mei 2022 di San Siro stadion di Milan.
(Dari kiri) Penjaga gawang Inter Milan asal Slovenia Samir Handanovic, penyerang Inter Milan Lautaro Martinez dan pemain tengah Inter Milan dari Chili Arturo Vidal memberi salam kepada publik di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Empoli pada 6 Mei 2022 di San Siro stadion di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi.

Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.

Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.

Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.

Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.

Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.

Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.

Rata-rata umpan ke dalam kotak penalti Nerazzurri musim ini berada di angka 14.11 per pertandingannya.

Sedangkan di era Conte, Inter hanya mampu melakukan progresi umpan ke dalam kotak hanya berada di angka 11.23 per pertandingan.

Dari segi kolektivitas, Inzaghi juga mampu meberikan sentuhan yang apik.

Sudah ada 21 pemain berbeda Inter Milan yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.

Bahkan, sang wing back, Ivan Perisic telah menciptkan 11 gol untuk Nerazzurri musim ini.

Gelandang Inter Milan asal Kroasia Ivan Perisic melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke-4 pada pertandingan final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma.
Gelandang Inter Milan asal Kroasia Ivan Perisic melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke-4 pada pertandingan final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma. (Filippo MONTEFORTE / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
2
Napoli
5
4
0
1
10
5
5
12
3
Roma
5
4
0
1
5
1
4
12
4
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
5
Inter Milan
5
3
0
2
13
7
6
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved