Super Pandit
Merangkai Serigala Ibu Kota Ala Jose Mourinho
Seusai mengantar AS Roma meraih trofi Europa Conference League, nama Jose Mourinho tercatat dalam sejarah.
Pellegrini yang sebelumnya lebih dimaksimalkan sebagai penyuplai bola, berubah menjadi gelandang yang lebih banyak berada di kotak penalti.
Permainan pragmatis Mourinho membuat ia tak terlalu butuh seorang playmaker yang kuat dalam membagi bola, itu yang membuat Pellegrini dialihfungsikan menjadi penyerang lubang.
Selain memaksimalkan 2 pemain gelandangnya, The Special One juga tak lupa memoles pemain termahal mereka, Tammy Abraham.
Kontribusi Tammy untuk Roma musim ini cukup mentereng dari 52 pertandingan ia berhasil mencetak 27 gol dan 5 assist.
Dalam skema yang diterapkan Mourinho, Tammy bukan hanya menjadi striker yang ditugaskan untuk mencetak gol.
Lebih dari itu, Mourinho membuat ia menjadi stiker yang rajin cetak assist dan mampu memberi ruang untuk lini kedua yang diisi oleh Lorenzo Pelegrini.
Hal itu juga sukses Mourinho lakukan saat melatih Harry Kane di Spurs.
Di tangannya, Kane menjelma menjadi striker serba bisa dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist dari 35 pertandingan di Liga Inggris.
Prestasi serupa pun hampir diciptakan oleh Tammy bersama Roma musim ini. Hanya saja catatan assist Tammy tak sementereng Harry Kane.
Namun itu saja sudah cukup untuk membuat AS Roma tampil apik di ajang kontinental, nama Tammy pun juga bertengger menjadi top skor Uefa Conference League dengan dulangan 9 gol.

Ya, tangan dingin Mourinho sejauh ini mampu mengubah Roma menjadi tim yang lebih kuat.
Berbagai perubahan yang ia lakukan, mampu diimplementasikan dengan baik oleh para pemainnya.
Menjadi spesial, Mourinho mampu memberi trofi Europa Conference League untuk Giallorossi di musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor)