Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

Merangkai Serigala Ibu Kota Ala Jose Mourinho

Seusai mengantar AS Roma meraih trofi Europa Conference League, nama Jose Mourinho tercatat dalam sejarah.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
OZAN KOSE / AFP
Pelatih kepala Roma Portugal Jose Mourinho dan staf pelatih merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Liga Eropa UEFA antara AS Roma dan Feyenoord di Stadion Air Albania di Tirana pada 25 Mei 2022. 

Nama yang disebutkan terakhir menjadi pembelian paling mahal kedua Roma sepanjang sejarah.

Ia didatangkan Giallorossi dari Chelsea dengan harga 40 juta euro atau sekitar Rp 670 miliar.

Datangnya Mourinho dan pemain-pemain baru membuat Roma sekarang dinilai jauh lebih meyakinkan ketimbang musim lalu, saat dilatih Paulo Fonseca.

Pelatih kepala Roma asal Portugal Jose Mourinho mengikuti aksi dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola liga konferensi UEFA Europa FK Bodo/Glimt v AS Roma di Stadion Aspmyra di Bodo pada 7 April 2022.
Pelatih kepala Roma asal Portugal Jose Mourinho mengikuti aksi dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola liga konferensi UEFA Europa FK Bodo/Glimt v AS Roma di Stadion Aspmyra di Bodo pada 7 April 2022. (Mats Torbergsen / NTB / AFP)

Dan benar saja, perlahan tapi pasti, AS Roma berkesempatan mengunci posisi 5 klasemen Liga Italia dan memastikan tiket ke Liga Eropa musim depan.

Babak final ajang Europa Conference League juga sukses The Special One raih, dengan mengalahkan Leicester City di babak semi final.

AS Roma akan ditantang Feyenoord pada partai puncak, jelas pasukan Jose Mourinho lebih diunggulkan dari tim asal Belanda itu.

Lalu, apa kunci The Special One hingga mampu membawa Roma tampil meyakinkan musim ini?

Kepintaran Mourinho dalam memaksimalkan kualitas pemain adalah kuncinya. Beberapa pemain Roma mampu dibuat Mourinho tampil lebih menjanjikan.

Bersama Mourinho, Giallorossi bermain dengan dua skema, yaitu 3-5-2 dan 4-2-3-1, skema itu hampir mirip seperti apa yang dia tunjukkan bersama Spurs musim lalu.

Namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam Mourinho memanafaatkan kualitas pemainnya.

Di Roma ia memiliki gelandang box to box yang dapat mencetak gol, sedangkan di Spurs tidak.

Orang itu adalah Jordan Veretout, Sebagai gelandang box to box, Veretout tidak hanya diandalkan Mourinho untuk menjelajah lini tengah, namun juga mencetak gol dan memberi assist.

The Special One memberi kebebasan kepada Veretout untuk bergerak dalam posisi yang lebih tinggi ketimbang gelandang serang, itu membuat Veretout berada tepat di belakang Abraham dan Pellegrini.

Hasilnya pun terbukti, dengan strategi tersebut, Veretout menjadi salah satu gelandang paling subur di AS Roma musim ini dengan torehan 4 gol dan 10 assist.

Selanjutnya, ada nama Lorenzo Pellegrini, pemain asal Italia tersebut juga dibuat Mourinho menjadi gelandang yang rajin mencetak gol, jumlah gol Pellegrini mencapai 13 gol.

Pemain depan Roma Inggris Tammy Abraham (kiri) merayakan setelah membuka skor di sebelah gelandang Roma Italia Lorenzo Pellegrini selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Konferensi UEFA antara AS Roma dan Leicester City di Stadion Olimpiade di Roma, pada 5 Mei 2022.
Pemain depan Roma Inggris Tammy Abraham (kiri) merayakan setelah membuka skor di sebelah gelandang Roma Italia Lorenzo Pellegrini selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Konferensi UEFA antara AS Roma dan Leicester City di Stadion Olimpiade di Roma, pada 5 Mei 2022. (Isabella BONOTTO / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved