Super Pandit
Merangkai Serigala Ibu Kota Ala Jose Mourinho
Seusai mengantar AS Roma meraih trofi Europa Conference League, nama Jose Mourinho tercatat dalam sejarah.
Nama yang disebutkan terakhir menjadi pembelian paling mahal kedua Roma sepanjang sejarah.
Ia didatangkan Giallorossi dari Chelsea dengan harga 40 juta euro atau sekitar Rp 670 miliar.
Datangnya Mourinho dan pemain-pemain baru membuat Roma sekarang dinilai jauh lebih meyakinkan ketimbang musim lalu, saat dilatih Paulo Fonseca.

Dan benar saja, perlahan tapi pasti, AS Roma berkesempatan mengunci posisi 5 klasemen Liga Italia dan memastikan tiket ke Liga Eropa musim depan.
Babak final ajang Europa Conference League juga sukses The Special One raih, dengan mengalahkan Leicester City di babak semi final.
AS Roma akan ditantang Feyenoord pada partai puncak, jelas pasukan Jose Mourinho lebih diunggulkan dari tim asal Belanda itu.
Lalu, apa kunci The Special One hingga mampu membawa Roma tampil meyakinkan musim ini?
Kepintaran Mourinho dalam memaksimalkan kualitas pemain adalah kuncinya. Beberapa pemain Roma mampu dibuat Mourinho tampil lebih menjanjikan.
Bersama Mourinho, Giallorossi bermain dengan dua skema, yaitu 3-5-2 dan 4-2-3-1, skema itu hampir mirip seperti apa yang dia tunjukkan bersama Spurs musim lalu.
Namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam Mourinho memanafaatkan kualitas pemainnya.
Di Roma ia memiliki gelandang box to box yang dapat mencetak gol, sedangkan di Spurs tidak.
Orang itu adalah Jordan Veretout, Sebagai gelandang box to box, Veretout tidak hanya diandalkan Mourinho untuk menjelajah lini tengah, namun juga mencetak gol dan memberi assist.
The Special One memberi kebebasan kepada Veretout untuk bergerak dalam posisi yang lebih tinggi ketimbang gelandang serang, itu membuat Veretout berada tepat di belakang Abraham dan Pellegrini.
Hasilnya pun terbukti, dengan strategi tersebut, Veretout menjadi salah satu gelandang paling subur di AS Roma musim ini dengan torehan 4 gol dan 10 assist.
Selanjutnya, ada nama Lorenzo Pellegrini, pemain asal Italia tersebut juga dibuat Mourinho menjadi gelandang yang rajin mencetak gol, jumlah gol Pellegrini mencapai 13 gol.
