Liga Spanyol
3 Pejabat dari 2 Negara Ikut Turun Tangan Cegah Kylian Mbappe Pindah ke Real Madrid
Upaya Kylian Mbappe untuk pindah ke Real Madrid menemui halangan dari tiga pejabat negara yang ingin dirinya bertahan di PSG
TRIBUNNEWS.COM - Masa depan Kylian Mbappe bersama PSG memang masih menyisakan tanda tanya.
Sang pemain sejauh ini belum berkenan membubuhkan tanda tangannya di atas kontrak baru.
Padahal, kontrak Mbappe bersama PSG hanya akan berlaku sampai akhir Juli mendatang.
Di saat yang sama. Mbappe juga santer dikabarkan bakal hijrah menuju Real Madrid pada musim panas ini.
Mbappe disebut ogah-ogahan menandatangani kontrak baru demi memuluskan ambisinya berkarier di Liga Spanyol.

Baca juga: PSG Telah Menemukan Calon Pengganti Kylian Mbappe jika Pesepak Bola Prancis Itu Gabung Real Madrid
Baca juga: Kontrak Mbappe di PSG Akan Berakhir pada Juli, Dia Jadi Opsi Sebagai Striker Masa Depan Real Madrid
Tekad Mbappe meninggalkan PSG boleh saja sudah bulat.
Namun, ambisi PSG untuk mempertahankan sang pemain di Parc de Princes juga tak bisa dianggap sebelah mata.
Bahkan, tiga pejabat tinggi dari dua negara berbeda ikut terlibat dalam drama masa depan Kylian Mbappe ini.
Dikutip dari laman AS, pemimpin tertinggi Qatar (Emir Qatar) juga terus update terkait kondisi eks pemain Monaco ini.
Sang Emir bahkan ikut melobi pejabat Prancis demi mempertahankan Mbappe di tanah Prancis.
Ia menghubungi Presiden Prancis saat ini, Emmanuel Macron agar membantu kepentingan klub asal Paris itu.
Ia tak hanya menghubungi Macron seorang.
Sang Emir juga meminta mantan Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy untuk mencegah kepindahan Mbappe ke Real Madrid.
Pemimpin tertinggi Qatar itu juga sadar dengan hasrat Mbappe yang sangat tinggi untuk hijrah.

Untuk itu, ia tak meminta sang pemain untuk tinggal di PSG untuk waktu yang lama.