Rabu, 1 Oktober 2025

Super Pandit

Zlatan Ibrahimovic dan AC Milan: Romansa Abadi yang Bangkitkan Rossoneri dari Mati Suri

Tanda tanya besar terkait masa depan sang striker pun sudah menemukan jawaban, Zlatan dipastikan akan tetap berseragam AC Milan hingga musim depan.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
MIGUEL MEDINA / AFP
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi setelah membuka skor pada pertandingan sepak bola seri A Italia AC Milan vs Crotone pada 7 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. MIGUEL MEDINA / AFP 

Saat usianya 38 tahun, Zlatan memutuskan untuk kembali bermain bersama Milan pada musim 2019/2020, saat itu, ia didatangkan Milan dari LA Galaxy secara gratis.

Pria dengan tinggi 195 cm ini meneken kontrak berdurasi 6 bulan dengan opsi perpanjangan satu musim bersama Rossoneri.

Sebelum Zlatan datang, Milan adalah tim yang tercecer diperingkat ke-11 Liga Italia di musim 2019/2020.

Hadirnya Juru Gedor asal Swedia tersebut lantas diharapkan dapat mendongkrak posisi Milan agar naik dan bersaing di papan atas.

Dan benar saja, sejak kedatangan Zlatan, Milan berhasil tampil membaik hingga finis di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Italia.

Dengan sumbangan 10 gol dan 5 asis dari 18 laga untuk Milan di Liga Italia, Zlatan mampu membawa Rossoneri kembali berkompetisi di liga Europa.

Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (kanan) merayakan dengan gelandang AC Milan Prancis Tiemoue Bakayoko setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A antara Venezia dan AC Milan pada 9 Januari 2022 di stadion Pier Luigi Penso di Venesia.
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (kanan) merayakan dengan gelandang AC Milan Prancis Tiemoue Bakayoko setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A antara Venezia dan AC Milan pada 9 Januari 2022 di stadion Pier Luigi Penso di Venesia. (Marco BERTORELLO / AFP)

Lalu, di musim selanjutnya (2020/2021), prestasi lebih mentereng pun diukir.

AC Milan dibawanya kembali berkompetisi di Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya.

Rossoneri mampu tampil bertaji dengan finish di peringkat kedua dibawah Inter Milan yang meraih Scudetto.

Zlatan yang saat itu berusia 39 tahun, memberi kontribusi 15 gol dan 2 assist dari 19 pertandingan bersama tim yang bermarkas di San Siro tersebut.

Usia Zlatan sekarang memang tidak lagi muda. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai bomber veteran yang tajam, tak berlebihan jika menaruh harapan kepada striker bernomor punggung 11 tesebut.

Zlatan adalah bomber tersubur terakhir yang dimiliki Milan. Penyerang lain sili berganti didatangkan Rossoneri namun, tak ada satupun yang berhasil setajam dirinya.

Nama-nama seperti Giampaulo Pazzini, Mario Balotelli, Luiz Adriano, Fernando Torres, Alessandro Matri, Carlos Bacca, Patric Cutrone, Andre Silva, Gonzalo Higuain, hingga Krzysztov Piatek, tak ada yang berhasil menandingi gelontoran gol Zlatan untuk Milan.

Bahkan, sebelum Zlatan kembali bermain untuk Milan, dirinya masih menjadi top skor Rossoneri dalam dekade ini dengan torehan 42 gol, hanya Carlos Bacca yang mendekati torehan gol Zlatan dengan sumbangan 31 gol.

Dari rentetan hasil minor yang Milan alami dari musim ke musim, belasan striker yang didatangkan dengan sia-sia, Zlatan datang sebagai juru selamat dengan mengantar Milan berada di level yang sebenarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
2
Napoli
5
4
0
1
10
5
5
12
3
Roma
5
4
0
1
5
1
4
12
4
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
5
Inter Milan
5
3
0
2
13
7
6
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved