Sabtu, 4 Oktober 2025

Super Pandit

Sihir Mohamed Salah, Pahlawan Bagi Timnas Mesir & Penyempurna Liverpool era Jurgen Klopp

Mohamed Salah sukses mengantar Negaranya, Timnas Mesir melaju hingga babak semi final Piala Afrika 2022.

Penulis: deivor ismanto
Haykel Hmima / Anadolu Agency/ AFP
Mohamed Salah (10) dari Mesir merayakan setelah pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Afrika (CAN) 2021 antara Pantai Gading dan Mesir di Stade de Japoma di Douala, Kamerun pada 26 Januari 2022. 

Keraguan itu wajar, memang Salah tidak terlalu bersinar saat membela AS Roma dan Fiorentina di Liga Italia.

Apalagi jika menengok karier Salah bersama Chelsea, ia dipinggirkan Mourinho, dan tak masuk rencana pelatih asal Portugal tersebut. Sangat tidak meyakinkan.

Tetapi, Salah mampu menjawab keraguan tersebut lewat kualitasnya. Naluri mencetak gol Salah tak mati.

Di musim selanjutnya, (2018/2019) Salah kembali mampu menjadi top skorer Liga Inggris dengan torehan 22 gol bersama Sadio Mane dan striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang.

Dari situ, kualitasnya pun diakui, Salah masuk dalam jajaran striker elit Eropa yang namanya mendunia.

Bahkan, ketenaran Salah mampu memberi dampak pada cara pandang orang tentang agama islam.

Selebrasi sujud Salah setiap kali mencetak gol ramai dibicarakan.

Pemain berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa cara itu dilakukannya sebagai ungkapan terima kasihnya pada Tuhan.

Apa yang dilakukannya di atas lapangan takkan berarti apa-apa tanpa izin dari Tuhan.

Berkat ketenaran dan selebrasi positif yang dilakukan Salah, sebuah riset World Economic Forum mengungkapkan bahwa Islamophobia yang lama berbelit di Inggris, termasuk di daerah Merseyside Liverpool mulai menurun intensitasnya.

Semakin banyak gol dan selebrasi sujud yang dilakukan Salah, semakin banyak pula ia memberi dampak positif.

Ditemukan bahwa kejahatan rasial di sana 'jauh lebih rendah' yaitu turun sebanyak 18,9 persen sejak Salah bergabung dengan Liverpool.

"Penurunan yang diamati lebih besar di Merseyside daripada di semua negara plasebo, menunjukkan bahwa hasilnya bukan hanya kebetulan," tulis para peneliti dalam situs tersebut.

"Adanya penurunan di angka yang lebih besar dalam kejahatan rasial daripada kategori kejahatan lainnya,"

Ya, kegemilangan Mo Salah sampai berdampak pada hal sesenstif itu, dan selebrasi sujud tersebut selalu ia lakukan kembali di musim-musim selanjutnya sampai sekarang. 

Gelandang Liverpool Mesir Mohamed Salah mencium bola sebelum mengambil penalti, yang diselamatkan oleh penjaga gawang Leicester City Kasper Schmeichel (tidak terlihat) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Liverpool di King Power Stadium di Leicester, Inggris tengah pada 28 Desember , 2021. (Photo by Lindsey Parnaby / AFP)
Gelandang Liverpool Mesir Mohamed Salah mencium bola sebelum mengambil penalti, yang diselamatkan oleh penjaga gawang Leicester City Kasper Schmeichel (tidak terlihat) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Liverpool di King Power Stadium di Leicester, Inggris tengah pada 28 Desember , 2021. (Photo by Lindsey Parnaby / AFP) (AFP/LINDSEY PARNABY)

Baca juga: Menyanjung Akademi Chelsea Sebagai Salah Satu Tulang Punggung The Blues dan Timnas Inggris

Baca juga: Meski Kena PHP Dusan Vlahovic, Arsenal Masih Memiliki Panglima Perang Elite di Lini Depan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
3
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
4
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
5
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved