Rabu, 1 Oktober 2025

Piala AFF Suzuki 2020

Indonesia vs Thailand- Shin Tae-yong: Bola Itu Bulat. Tak Ada yang Tahu Siapa yang Akan Menang

Indonesia menuju juara Piala AFF Suzuki Cup 2020. Timnas Garuda akan menghadapi Thailand dalam dua laga final.

Editor: Muhammad Barir
AFFSUZUKICUP.COM
Sejumlah pemain Timnas Indonesia sujud syukur seusai menekuk Laos 5-1 dalam penyisihan Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Minggu (12/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA- Indonesia menuju juara Piala AFF Suzuki Cup 2020. Timnas Garuda akan menghadapi Thailand dalam dua laga final.

Jika unggul dalam dua laga ini, Evan Dimas dan kawan-kawan akan mencetak sejarah baru di ajang turnamen Piala AFF.

Final leg pertama akan digelar hari ini di Stadion The National Singapura, Rabu (29/12) ini. Sedangkan leg kedua akan digelar Sabtu (1/1) pukul 19.30 WIB

Ini adalah laga final Keenam yang pernah ditorehkan timnas Indonesia dalam sejarah turnamen Piala AFF.

Witan Sulaeman (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya Pratama Arhan Alif Rifai usai mencetak gol pada leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium, Singapura, Rabu (22/12/2021) Hingga Peluit Panjang Berakhir Singapura berhasil menahan imbang Indonesia 1-1. (Roslan RAHMAN/AFP)
Witan Sulaeman (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya Pratama Arhan Alif Rifai usai mencetak gol pada leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium, Singapura, Rabu (22/12/2021) Hingga Peluit Panjang Berakhir Singapura berhasil menahan imbang Indonesia 1-1. (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Sebelumnya, perjuangan Indonesia pernah sampai final pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Meski sering menembus final Piala AFF, Indonesia belum pernah keluar sebagai juara.

Sebaliknya, Thailand, merupakan tim tersukses di sepanjang sejarah Piala AFF. Mereka telah merasakan menjadi juara 5 kali yaitu pada 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016.

Dari lima gelar yang telah dikoleksi, tiga di antaranya mereka raih setelah mengalahkan Indonesia di final, yakni pada edisi 2000, 2002, dan 2016.

Melihat rekam jejak Indonesia yang belum pernah jadi juara dan Thailand tim terbanyak meraih juara, Manajer Indonesia, Shin Tae-yong tidak berkecil hati.

Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Tribunnews/Abdul Majid)

“Bola itu bulat. Tak ada yang tahu siapa yang akan menang,” tutur Shin Tae-yong menyikapi laga final Piala AFF 2020 dalam wawancara via telepon dengan media Korea Selatan, News 1 dikutip dari kompas.com.

Shin Tae-yong hanya selangkah lagi bisa mengantarkan Indonesia kepada pencapaian bersejarah, yakni dengan menjadi juara Piala AFF untuk pertama kali. Dia akan berjuang untuk bisa mengantar Indonesia menjadi juara.

Walau begitu, pelatih asal Korea Selatan berusia 51 tahun tersebut kembali menegaskan proyek jangka panjang, yang tentunya tak kalah penting.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama dua asistennya, Choi In-Cheol dan Nova Arianto melihat langsung pertandingan leg kedua antara Vietnam vs Thailand, Minggu (26/12/2021). Final Piala AFF 2020 akan mempertemukan Timnas Indonesia Vs Thailand pada dua leg pertandingan, Rabu (29/12/2021) dan Sabtu (1/1/2022).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama dua asistennya, Choi In-Cheol dan Nova Arianto melihat langsung pertandingan leg kedua antara Vietnam vs Thailand, Minggu (26/12/2021). Final Piala AFF 2020 akan mempertemukan Timnas Indonesia Vs Thailand pada dua leg pertandingan, Rabu (29/12/2021) dan Sabtu (1/1/2022). (Instagram @shintaeyong7777)

“Andai pergantian generasi ini berjalan baik, maka 10 tahun ke depan sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih bagus,” tutur Shin Tae-yong kepada News 1.

Piala AFF 2020 memang menjadi kesempatan Shin Tae-yong untuk meretas generasi baru timnas Indonesia.

“Saya ingin menciptakan kerangka kerja untuk pembangunan berkelanjutan daripada hasil instan. Saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa,” ujar Shin Tae-yong menambahkan.

Egy Maulana Vikri saat mengikuti latihan timnas Indonesia
Egy Maulana Vikri saat mengikuti latihan timnas Indonesia (PSSI.ORG)

Pada Piala AFF Suzuki Cup 2020, Thailand menyandang status tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Skuad Gajah Perang juga belum terkalahkan. Catatan itu membuat Thailand masih difavoritkan untuk menjadi juara.

Meski difavoritkan, Alexandre Polking, pelatih timnas Thailand tetap merendah dan menganggap Indonesia sebagai tim yang patut diwaspadai.

Dia mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki potensi. Dia menyadari itu setelah melihat penampilan skuad Garuda pada tiga laga terakhir di Piala AFF 2020.

Pemain Vietnam Nguyen Van Toan (tengah) berebut bola dengan pemain Thailand Yusef Elias Dolah (kanan) pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium di Singapura. Minggu (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP)
Pemain Vietnam Nguyen Van Toan (tengah) berebut bola dengan pemain Thailand Yusef Elias Dolah (kanan) pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium di Singapura. Minggu (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/Roslan RAHMAN)

"Saya tidak berpikir ada tim yang lebih difavoritkan ketika sampai di final," kata Alexandre Polking.

"Jelas, kami mencapai final dengan reputasi bagus, tapi saya menyaksikan tiga laga yang dimainkan Indonesia secara langsung di stadion, ketika mereka melawan Malaysia dan dua semifinal (kontra Singapura)," ujar Alexandre Polking.

"Kami tahu mereka bisa menjadi sangat berbahaya. Mereka punya pemain yang sangat cepat. Mereka juga bermain sangat agresif."

Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking (kiri) melakukan selebrasi setelah timnya memenangkan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 melawan Timnas Vietnam di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP)
Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking (kiri) melakukan selebrasi setelah timnya memenangkan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 melawan Timnas Vietnam di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

"Kami sangat menghormati mereka dan kami tahu itu (final) akan kembali menjadi dua laga yang sangat berat," tutur pelatih kelahiran Brasil tersebut.

Ketika Thailand menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit, Indonesia datang ke final dengan status tim tersubur.

Skuad Garuda besutan Shin Tae-yong tercatat telah membukukan total 18 gol sejak fase grup hingga dua leg semifinal kontra tuan rumah Singapura.

Selebrasi gol pemain Indonesia yakni Evan Dimas Darmono dan Irfan Jaya usai membawa skuat Garuda unggul atas Kamboja, Kamis (9/12/2021).
Selebrasi gol pemain Indonesia yakni Evan Dimas Darmono dan Irfan Jaya usai membawa skuat Garuda unggul atas Kamboja, Kamis (9/12/2021). (instagram/affsuzukicup)

Itu menjadi modal berharga bagi Indonesia yang akan bertemu Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2020.

Jelang pertandingan ini, Indonesia dipastikan tidak bisa diperkuat Pratama Arhan Alif Rifai dalam laga final leg pertama. Pratama Arhan absen karena akumulasi kartu kuning.

Pemain berusia 20 tahun tersebut mendapatkan kartu kuning pertama pada semifinal pertama karena mengangkat kakinya terlalu tinggi saat berduel dengan pemain Singapura, Song Ui-young.

Kaki Arhan mengenai wajah Song dan membuat wasit memberinya kartu kuning.

Pemain Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai (kiri) diberi ucapan selamat oleh rekan setimnya Irfan Samaling Kumi (tengah) dan Hanis Saghara Putra setelah mencetak gol pada leg kedua pertandingan semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)
Pemain Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai (kiri) diberi ucapan selamat oleh rekan setimnya Irfan Samaling Kumi (tengah) dan Hanis Saghara Putra setelah mencetak gol pada leg kedua pertandingan semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Laga panas pun masih tetap terjadi pada leg kedua semifinal. Saat itu, Arhan melanggar keras gelandang Shingapura, Shanual Anwar, di kotak penalti.

Beruntungnya, tendangan penalti yang dilakukan Faris Ramli mampu dimentahkan oleh Nadeo Argawinata.

Dengan begitu, Pratama Arhan dipastikan tak bisa membela timnas Indonesia dalam pertandingan leg pertama final Piala AFF 2020.

“Hanya Pratama Arhan yang tidak bisa tampil nanti karena akumulasi kartu,” ujar Nova Arianto dikutip dari BolaSport.com.

Pelanggaran keras Pratama Arhan di laga Timnas Indonesia melawan Singapura Piala AFF 2021 mendapatkan sorotan media asing.
Pelanggaran keras Pratama Arhan di laga Timnas Indonesia melawan Singapura Piala AFF 2021 mendapatkan sorotan media asing. (Tangkapan layar laman resmi 24.com)

Sementara untuk pemain yang lainnya dalam kondisi baik-baik saja dan siap bertanding. Rachmat Irianto yang mengalami cedera dipastikan tak ada masalah dan dia akan bisa membela tim.

Menurut Nova, semua pemain dalam kondisi bagus dan siap menampilkan yang terbaik dalam laga final Piala AFF 2020 nanti.

“Tidak ada yang cedera. Semua baik-baik saja,” tuturnya.

Sementara itu, Thailand kehilangan dua pemain pilar di lini belakang. Timnas Thailand dipastikan akan tampil pincang tanpa dua pilar.

Pemain Timnas Vietnam Nguyen Quang Hai (kanan) melakukan tendangan bebas pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium di Singapura. Minggu. (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP)
Pemain Timnas Vietnam Nguyen Quang Hai (kanan) melakukan tendangan bebas pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium di Singapura. Minggu. (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Pada final leg pertama, timnas Thailand dipastikan tampil tanpa bek kiri andalan mereka, Theerathon Bunmathan.

Bek kiri berusia 31 tahun itu absen karena akumulasi kartu kuning. Theerathon Bunmathan tercatat selalu menerima kartu kuning pada dua laga semifinal lawan Vietnam.

Kehilangan Theerathon Bunmathan pada final leg pertama Piala AFF 2020 tentu berita buruk untuk timnas Thailand. Sebab, Theerathon Bunmathan adalah salah kunci keberhasilan timnas Thailand lolos ke final.

DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) ditekel pemain Timnas Vietnam Nguyen Cong Phuong pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium, Singapura, 23 Desember 2021. (Foto: Roslan RAHMAN / AFP)
DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) ditekel pemain Timnas Vietnam Nguyen Cong Phuong pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium, Singapura, 23 Desember 2021. (Foto: Roslan RAHMAN / AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Mantan bek Yokohama Marinos tersebut tercatat sudah bermain empat kali sejak fase grup hingga semifinal. Dari empat penampilan itu, pemain berusia 31 tahun ini selalu bermain sebagai starter hingga akhir pertandingan.

Hasilnya, Theerathon sukses menyumbang satu assist dan membantu timnas Thailand mencetak tiga clean sheet.

Thailand tentu akan sangat kehilangan Theerathon Bunmathan. Sebab, Theerathon Bunmathan juga merupakan salah satu eksekutor bola mati.

Theerathon Bunmathan
Theerathon Bunmathan ()

Theerathon pernah menyumbang gol dari titik putih saat Thailand menang 3-0 atas Indonesia di Gelora Bung Karno pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2020, September 2019.

Timnas Thailand kemungkinan besar juga akan bermain tanpa kiper andalan mereka, Chatchai Budprom yang mengalami cedera cukup parah pada semifinal kedua kontra Vietnam.

Kiper timnas Thailand, Chatchai Budprom (dua dari kanan)
Kiper timnas Thailand, Chatchai Budprom (dua dari kanan) (bolasport.com)

"Semua pemain bermain baik kali ini. Kami sangat senang karena berhasil lolos ke final," kata pelatih Mano Polking dikutip dari situs Bongda.

"Namun, kabar buruknya adalah cedera Chathcai. Dia banyak melakukan penyelamatan untuk kami. Namun, dia harus meninggalkan lapangan karena cedera yang terlihat cukup buruk," ujar Mano Polking.

"Kami tentu sangat sedih melihat kondisi Chatcai. Kami akan mencoba meraih gelar juara Piala AFF 2020 untuknya," tutur Mano Polking menambahkan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved