Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

Jamal Musiala, Pemain Buangan Chelsea yang Menjadi Versatile Andal bersama Bayern Munchen

Jamal Musiala diplot menjadi double pivot di lini tengah Bayern Munchen bersama Corentin Tolisso dalam skema 4-2-3-1 milik Julian Nagelsmann.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AFP/CHRISTOF STACHE
Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Satu nama yang patut disorot untuk kemenangan 3-0 Bayern Munchen melawan Barcelona pada (9/12/2021) adalah penampilan mentereng Jamal Musiala.

Musiala diplot menjadi double pivot di lini tengah Bayern Munchen bersama Corentin Tolisso dalam skema 4-2-3-1 milik Julian Nagelsmann.

Posisi tersebut merukapan hal baru bagi pemain berusia 18 tahun itu, selama ini ia lebih sering bermain sebagai winger ataupun playmaker bersama Die Rotten ataupun Timnas Jerman.

Meski begitu, performanya dalam begitu istimewa!

Menggantikan peran Joshua Kimmich, ia menjadi jendral lapangan tengah yang membuat serangan-serangan Die Roten cair.

Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP)
Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP) (AFP/CHRISTOF STACHE)

Baca juga: Barca Terdegradasi dari Liga Champions ke Liga Eropa, Pengalaman Ke-4 Tersingkir dari Elite Eropa

Baca juga: Keterpurukan Barcelona, Beban Berat Xavi Hernandez, dan Kutukan Liga Champions

Berdual dengan nama sekaliber Frankie De Jong dan Sergio Busquets tak membuatnya berkeringan dingin.

Bayern Munchen sukses dibawanya tampil mendominasi dengan menguasai ball possession sebanyak 53%.

Kendati tubuhnya ramping, ia beberapa kali mampu memenangkan duel di lini tengah dan menjadi pemutus serangan Barcelona yang mengincar gol cepat.

Musiala pun dipercaya untuk tampil 90 menit dan sukses menyumbangkan satu gol untuk Bayern Munchen di menit 62'.

Posisi baru dan kepercayaan yang diberikan oleh Nagelsmann membuat ia menjelma menjadi pemain versatile yang handal.

Hal itu tentu semakin membuat Chelsea menyesal melepas Musiala di usia remaja, andai dirinya tak pergi. Chelsea tak akan keteteran ketika barisan gelandang dan penyerang The Blues mengalami cidera.

Ya, Jamal Musiala menimba ilmu di akademi Chelsea sejak berumur sepuluh tahun, bersama The Blues muda, ia adalah salah satu pemain paling potensional bersama Callum Hudson Odoi.

Kerja samanya dengan Odoi mampu mebawa tim Chelsea muda beberapa kali menjuarai turnamen kelompok umur di sana.

Namun, pamor Musiala kalah jauh dengan Odoi di Chelsea, saat Odoi telah melakukan debutnya bersama tim senior The Blues, Musiala masih bermain untuk Chelsea U-17.

Tim raksasa Jerman, Bayern Munchen melihat hal tersebut sebagai sebuah kesempatan.

Die Rotten dengan cekatan menarik hati Musiala untuk bergabung bersama tim tersukses di Jerman tersebut.

Bayern Munchen saat itu berani menjamin masa depan Musiala dengan menjanjikan satu tempat untuk mengisi skuat utama Die Rotten, tanpa pikir panjang sang wonderkid pun menerima tawaran tersebut.

Selain itu, ibu Musiala yang merupakan warga negara Jerman juga mempengaruhi keputusan Musiala untuk bergabung bersama Bayern Munchen.

Mantan pelatih Musiala saat di akademi Chelsea, Andrew Martin mengaku terkejut dengan keputusan Musiala yang hijrah ke Jerman, bersama Bayern Munchen.

Katanya, Musiala merupakan pemain hebat yang namanya laris manis diminati tim-tim besar eropa, khususnya Spanyol.

"Jamal sering menjadi pencetak gol terbanyak bagi Chelsea di berbagai turnamen, jadi secara natural dia mendapat banyak minat dari klub lain, termasuk beberapa klub terbaik di Spanyol," kata Andrew dilansir BBC.

Bersama Die Rotten, tak menunggu waktu lama bagi Musiala untuk menunjukkan potensi dan kehebatannya.

Musiala yang pada awalnya ditempatkan dalam skuad U-19 dan Bayern Munchen II.

Bersinar di Bayern Munchen, masuk Timnas Jerman

Setengah musim kemudian namanya diikut sertakan dalam skuat utama Die Rotten untuk bermain di Bundesliga dan Liga Champions.

Juru taktik Bayern Munchen saat itu, Hansi Flick melihat Musiala sebagai pemain yang spesial.

Pada Juni 2020, Musiala masuk dalam pemain cadangan Bayern dalam partai menghadapi Borussia Monchengladbach.

Lalu sepekan setelahnya, Musiala dipercaya untuk tampil pertama kalinya bersama tim utama Die Rotten saat menghadapi Freiburg.

Ia pun menjadi pemain paling muda sepanjang sejarah yang bermain di Bundesliga pada usia 17 tahun 115 hari.

Sejak saat itu, Musiala menajadi pemain favorit Hansi Flick untuk mengisi lini tengah dan sayap Die Rotten, hingga menorehkan rekor demi rekor.

Musiala menjadi pemain muda paling menonjol di Bundesliga bersama Giovanni Reyna (Brussia Dortmund) dan Florian Wirtz (Bayern Leverkusen).

Musiala juga memberikan dimensi permainan yang baru di skuat Bayern Munchen, pemain berusia 18 tahun tersebut memiliki kemampuan dribel yang mumpuni.

Saat melakukan dribel, bola begitu lengket di kakinya, sangat sulit untuk mampu direbut lawan, statistiknya pun juga luar biasa.

Dilansir fbref, dribbles completed Musiala berada di angka 3.17, lebih tinggi diantara pemain sayap Munchen lainnya, baik Serge Gnabry maupun Leroy Sane.

Berkat kemampuan dribelnya tersebut, Musiala mampu beroperasi di banyak posisi di lini serang. Ia bisa menjadi gelandang serang, atau winger dengan peran yang lebih inverted.

Dengan kemampuannya yang mentereng, membuat nama Musiala masuk ke dalam skuat timnas Jerman dalam ajang Piala Eropa 2020, ia menjadi pemain paling muda saat Der Panzer saat itu.

Di Bayern Munchen, meskipun harus bersaing dengan deretan gelandang dan winger elite, dirinya tetap memiliki kesempatan bermain yang banyak.

Musim ini saja, Musiala telah bermain sebanyak 20 kali bersama Die Rotten di seluruh kompetisi dengan sumbangan 5 gol dan 4 assist.

Hansi Flick adalah salah satu orang yang paling percaya dengan bakat Musiala, baik saat menukangi Bayern Munchen ataupun Timnas Jerman, Musiala selalu menjadi pemain muda yang dilirik Flick untuk mengisi skuat dan diberi menit bermain.

"Musiala? dia memiliki kemampuan dribel yang bagus, insting mencetak golnya juga tajam, saya bisa memberinya peran di tengah dan samping, dia luar biasa," Kata Hansi Flick dilansir BT Sport.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved