Super Pandit
Masalah Lukaku di Chelsea, Gaya Bermain Tuchel, Rekan Duet yang Egois, dan Kutukan Nomor Sembilan
Ulasan mengenai masalah Romelu Lukaku yang alami paceklik gol bersama Chelsea di tujuh pertandingan terakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku pulang ke Chelsea dengan kepercayaan diri berlimpah, ia sukses datangkan Scudetto untuk Inter Milan, dengan gelar top skor klub atas torehan 30 gol dari 44 pertandingan.
Atas kecemerlangannya, ia ditebus Chelsea dengan mahar £ 97,5 juta atau sekitar Rp. 1,9 Trilliun dari tim raksasa Italia tersebut.
Tanpa basa-basi, Lukaku langsung memakai nomor punggung 9 untuk tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu.
Di awal kedatangannya, Romelu Lukaku berhasil tampil ganas, ia sukses mencetak gol debut ke gawang Arsenal dalam laga bertajuk Derby London.

Baca juga: Kecemasan Thomas Tuchel Terbayar Tuntas, Timnas AS Bantu Chelsea & Juventus Dongkrak Performa
Baca juga: Barcelona Harus Rekrut Striker Karena Sergio Aguero Belum Pulih Kata Xavi Hernandez
Dan di tiga laga setelahnya, ia tampil konsisten dengan menyumbang 3 gol dari 3 pertandingan untuk tim yang pernah dibelanya 7 tahun silam tersebut.
Namun, seakan kehilangan tajinya, striker Timnas Belgia tersebut mengalami paceklik gol di 7 laga terakhir, baik di kancah domestik maupun kontinental.
Nama Romelu Lukaku tak tercatat di papan skor ketika Chelsea bertanding melawan Tottenham Hotspur, Aston Villa, Manchester City, Juventus, Southampton, Brentford, dan Malmo.
Ya, selama 2 bulan lamanya Lukaku tak menyumbangkan satu gol pun untuk The Blues, sebelum akhirnya ia harus menepi selama 1 bulan karena cedera.
Thomas Tuchel pun beralasan bahwa ia masih beradaptasi dengan stiker barunya tersebut, juru taktik asal Jerman itu juga menambahkan bahwa lukaku terlalu banyak dimainkan di musim ini.
ketika harus menjadi juru gedor Chelsea, Lukaku juga menjadi tumpuan Timnas Belgia di lini depan.
Alasan Tuchel memang ada benarnya, namun, jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.
Hal tersebut-lah yang menjadi alasan Chelsea berani mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk memboyongnya, dan Tuchel pun mengakui kualitas strikernya itu.
“Dia (Lukaku) adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel dilansir The Guardian.
Lantas, melihat aspek tersebut, beberapa asumsi menyalahkan Thomas Tuchel yang dirasa tak mampu memaksimalkan kemampuan Lukaku, salah satunya Antonio Conte.
"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.