Super Pandit
Chelsea Menuju Singgasana di Bawah Nahkoda Thomas Tuchel
Ulasan awal karir Thomas Tuchel hingga menjadi pelatih sehebat sekarang yang mampu membawa Chelsea menjadi salah satu tim terbaik di Eropa.
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea yang dinahkodai oleh Thomas Tuchel, berhasil tampil mengesankan di awal musim ini, baik di ajang Liga Inggris ataupun Liga Champions.
Tuchel berhasil membawa The Blues ke puncak klasemen Liga Inggris dengan torehan 13 angka dari 5 pertandingan.
Tangan dingin Tuchel mampu membuat Chelsea dapat bermain menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.
Hal itu pun diakui oleh kompetitornya di Liga Inggris, Jurgen Klopp.
"Tiba-tiba, Anda memiliki kualitas pemain yang sama sekali berbeda untuk diajak bekerja sama dan Anda harus menghadapinya," kata Klopp dikutip dari Skysoprt.

Baca juga: The Beatles dan Sepak Bola
Baca juga: Alasan Marquinhos Penyempurna Puzzle Chelsea, Ide Thomas Tuchel Ciptakan Panggung Reuni
"tetapi dia berhasil menanganinya, saya pikir itu mengesankan,"
“Dia adalah pelatih yang sangat bagus dari generasi yang menarik di Jerman.” tungkasnya.
Liverpool sendiri yang diasuh Klopp kesulitan menghadapi 10 pemain Chelsea di babak kedua.
Di pertandingan yang digelar di Anfield itu, berakhir dengan skor 1-1, andai saja Reece James tidak mendapatkan kartu merah, mungkin saja hasilnya akan berbeda.
Tuchel benar-benar berhasil membuat Chelsea menjadi tim kuat yang sulit untuk dikalahkan.
Formasi tiga bek yang diterapkannya tidak membuat Chelsea bermain bertahan.
Justru sebaliknya, saat ini Chelsea menjadi tim kedua paling produktif di Liga Inggris dengan torehan 12 gol.
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, adalah salah satu orang yang terkesan dengan strategi Tuchel di Chelsea.
Menurut Koeman, Tuchel sukses menerapkan 3-5-2 dengan sempurna untuk The Blues.
"Hasil terbaik yang didapat Barcelona tahun lalu adalah ketika memakai 3-5-2," tutur Koeman seperti dikutip dari Football365.