Para Pemain Indonesia yang Dicampakkan FC Utrecht, Bagus Kahfi Bisa Lebih Cepat Tembus Tim Utama
Sebelum Bagus Kahfi, dua pemain Timnas Indonesia juga pernah bermain bersama FC Utrecht. Namun mereka tercampakkan
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Baca Juga: Sedang Tren Pemain Asing Mundur dari Liga 1 2020, Ini Sikap Tegas Pilar Arema FC
Awal musim 2010, ia tetap di Belanda dan kembali ke SV Argon selama setengah tahun.
Setelah 13 tahun berkarier di Belanda, Irfan Bachdim memutuskan datang ke Indonesia.
Klub pertama Irfan Bachdim di Indonesia yakni Persema Malang pada pertengahan 2010.
"Ya saya bermain setiap pertandingan sampai klubnya bangkrut (SV Argon). Lalu saya pergi ke Indonesia."
Baca Juga: Satu Pemainnya Belum Kembali dari Brasil, Arema FC Pilih Positif Thinking
"Saya di sana dari akademi. Saya sempat ke klub amatir Belanda tapi bagus juga ya beberapa bulan setelah itu ikut laga amal di Malang Garuda Merah melawan Garuda Putih dan ke Persema Malang," ucap pemain berusia 32 tahun itu.
Pemain kedua yang dicampakkan FC Utrecht adalah gelandang Persija Jakarta, Marc Klok.
Karier Marc Klok pertama di Belanda bergabung dengan AVV Zeeburgia.
Selanjutnya ia memutuskan menerima pinangan dari Jong Utrecht pada 2011-2013.
Baca Juga: Kidambi Srikanth Sudah Diprediksi Akan Jadi Pemain Nomor 1 Dunia
Selama tiga musim berkarier di Jong Utrecht, Marc Klok hanya bermain sebanyak 17 pertandingan dan menciptakan dua gol.
Berbeda dengan Irfan Bachdim, Marc Klok rupanya gagal untuk menembus tim senior FC Utrecht.
Pemain berusia 27 tahun itu pun akhirnya berpetualang ke klub-klub Eropa dengan membela Ross Country, Cherno More, Oldham Atheltic, dan Dundee.
Hingga akhirnya pada 2017, Marc Klok memutuskan datang ke Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar sampai 2019.