Liga Italia
Malangnya Paulo Dybala, Dicoret Timnas Argentina Karena Masalah Alat Vital, Mau Ditendang Juventus
Karier sepakbola Paulo Dybala dalam titik rendah. Dybala dicoret Timnas Argentina karena masalah alat vital. Juventus juga mau menjualnya
Sehingga mereka sudah tak sanggup lagi membayar gaji Cristiano Ronaldo sebesar 31 juta euro (Rp 518 miliar) dalam setahun.
Paris Saint-Germain disebut-sebut jadi salah satu peminat pemain 35 tahun itu.
Situasi sama juga terjadi untuk Paulo Dybala, di mana menjadi pemain dengan gaj tertingi kedua di Juventus setelah Ronaldo.
Baca juga: Paris Saint-Germain Siap Tampung Cristiano Ronaldo Jika Ditendang Juventus Karena Gaji
Dengan kontrak yang habis pada 2022, Juventus dikabarkan tak berniat memperpanjangnya dan menjualnya akhir musim ini untuk mendapat tambahan pemasukan.
Menurut Tancredi Palmeri, Juventus sedang mencari klub peminat Paulo Dybala.
Sumber yang sama menyatakan jika sebenarnya Juventus telah merencanakan penjualan Dybala pada 2019 lalu namun sang pemain menolak Manchester United dan Tottenham Hotspur.
Baca juga: Rasio Kemenangan Juventus Menukik, Andrea Pirlo Jadi Pelatih dengan Start Terburuk

Juve juga sudah menyiapkan pengganti Dybala dengan pembelian Federico Chiesa dan Dejan Kulusevski musim ini.
Pada musim ini, kontribusi Dybala di Juventus semakin terbatas.
Pemain asal Argentina itu hanya 3 kali jadi starter dalam 10 laga Juventus di semua ajang.
La Joya selebihnya hanya jadi penghangat bangku cadangan atau pemain pengganti.
Akhir pekan lalu, fans Juventus menuding Paulo Dybala jadi biang kerok timnya gagal menang atas Lazio.
Juventus terpaksa ditahan imbang 1-1 oleh Lazio di Stadio Olimpico dlam laga pekan ke-7 Liga Italia.
Sempat unggul terlebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo, Lazio berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir laga lewat Felipe Caicedo.
Baca Juga: Belanda vs Spanyol - Bentrokan Legenda Barcelona, Frank de Boer Kontra Luis Enrique

Dybala dituduh jadi biang kerok lantaran pemain asal Argentina itu memang gagal mengontrol bola di menit-menit akhir laga, yang membuatnya memberikan lemparan ke dalam untuk Lazio.
Dari skema lemparan ke dalam itu, Lazio berhasil menyamakan kedudukan di 10 detik terakhir laga.