Liga 1
Robert Alberts Pernah Ditawari Melatih di Eropa
Robert Alberts sudah puluhan tahun sebagai pelatih sepak bola. Karier kepelatihan pria asal Belanda itu sebagian besar dihabiskan di Asia
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Robert Alberts sudah puluhan tahun sebagai pelatih sepak bola. Karier kepelatihan pria asal Belanda itu sebagian besar dihabiskan di Asia, termasuk Indonesia.
Di Tanah Air, sebelum gabung Persib Bandung, Robert Alberts menjadi pelatih Arema FC dan Borneo FC.
Nama besar dan track record bagus membuat Robert Alberts sering mendapat tawaran dari banyak klub. Teranyar, ia mengaku digoda beberapa klub dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Tawaran untuk pelatih Persib Bandung itu datang saat nasib liga di Indonesia masih abu-abu, sedangkan liga di negara-negara tersebut sudah mulai bergulir lagi.
Baca juga: Pemain Muda Persib Bandung Ini Kenang Saat Juara di ajang Elite Pro Academy U-16 2018
Dia mengaku belum tergoda untuk meninggalkan Maung Bandung. Jika melihat jauh ke belakang, ada momen yang bisa saja mengubah perjalanan karier kepelatihan Robert Alberts.
Pada akhir 1990-an, pelatih yang mengantongi lisensi Pro UEFA itu mendapat tawaran untuk melatih beberapa klub Eropa.
"Ada beberapa di Swedia seperti Kalmar, klub dari Norwegia HamKam (Hamarkameratene), lalu dari Selandia Baru. Tawaran dari Eropa lainnya itu ada dari klub Prancis," ujar Robert Alberts seusai memimpin latihan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (19/10).
Tawaran terbaik kala itu datang dari Torino, rival satu kota raksasa Italia, Juventus. Saat itu, Torino naik turun dari seri B ke seri A Italia atau sebaliknya.
"Tawaran terbesar yang pernah saya terima adalah dari Torino," katanya. Proposal tersebut tak berakhir dengan kontrak kerja sama.
Berdasarkan catatan dari laman transfermarkt.com, selama 1995 hingga 2000, Robert Alberts melatih di Singapura bersama Tanjong Pagar dan Lion City Sailors.
Baca juga: Aditya Putra Dewa Mendapat Dukungan dari Presiden Klub Persikabo 1973 Kursus Lisensi Kepelatihan
Saat yang bersama, terutama 1998 hingga 2000, Torino dipimpin Emiliano Mondonico, pelatih yang mempromosikan Il Toro (Si Banteng) dari Seri B ke Seri A pada 1999.
Semusim berselang, Mondonico dan Torino kembali terdegrasi ke Seri B. Seiring waktu, nama Robert "hilang" dari bursa transfer pelatih di Eropa.
"Dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ada tawaran dari Eropa, karena sudah tidak ada yang tahu saya. Itu normal karena saya memilih untuk tinggal di sini (Asia) cukup lama," kata jebolan akademi Ajax Amsterdam itu.

Hanya, Robert Alberts tetap menikmati dan mengikuti perkembangan liga di Eropa. Pelatih berusia 65 tahun itu paling menikmati liga Inggris.
"Meskipun tanpa penonton, saya rasa antusiasme mereka terhadap sepak bola itu sangat luar biasa jika dibandingkan dengan liga lainnya," ujarnya.