Korwil The Jakmania Menteng Dalam Punya Cerita Sedih Loh, Berikut Kisahnya
Menjadi suporter memang punya kisah tersendiri. Korwil The Jakmania Menteng Dalam-suporter Persija pun punya kisah menarik yang tak bisa dilupakan.
Bus Kopaja S.66 rute Manggarai-Blok M dari Jakarta pun didatangkan menjemput korwil Menteng Dalam.
"Saat menunggu bus tiba, saya dan beberapa koordinator lapangan minum kopi ke salah satu warung di pinggir jalan menuju stadion. Saat itu, saya melihat beberapa orang sedang memantau kami, tapi saya coba bersikap tenang, sembari memberikan kode ke teman-teman agar tetap tenang," tambahnya.
Sekira pukul 23.00 WIB, bus tiba. Korwil Menteng Dalam pun naik ke bus dan berangkat pulang.
Uje menjelaskan, saat diperjalanan, bus yang mereka tumpangi dibuntuti dan diserang dari belakang, lemparan batu yang mengarah ke badan bus pun tak terelakkan.
"Ada enam motor dari belakang. Mereka melempar batu, tapi hanya mengenai badan bus dan tidak ada kerusakan fatal, kami pun terus melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, mereka hilang," tambahnya.
Hanya saja, anggapan hilang hanya sementara waktu. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul pula sosok yang dikhawatirkan tadi.
Lemparan batu babak kedua pun diterima lagi oleh mereka.
"Mereka hafal medan ya. Kami pun kaget, sebelum masuk tol, mereka muncul dari arah berlawanan, dan melempar batu. Sebuah batu mengenai kaca depan bus dan pecah. Batu itu ternyata menembus dan mengenai satu anggota sehingga terluka. Kami sempat turun dan berusah mengejar, tapi tidak terkejar. Mereka langsung pergi selesai melempar batu itu," papar Uje.
Dengan kondisi kaca depan pecah, bus pun tetap meneruskan perjalanan ke Jakarta.
Sesampai di Jakarta, anggota yang terluka langsung dibawa ke rumah sakit untuk diobati.
"Itu pengalaman yang tak terlupakan. Semua selesai jam 1 malam ya. Saya juga koordinasi dengan supir bus soal ganti rugi kaca. Tapi saya salut dengan supir bus itu yang menganggap biasa resiko pelemparan bus," tutupnya.
Uje mengatakan kenangan itu pun menjadi kenangan yang paling diingat olehnya beserta rekan-rekannya yang lain.
Meskipun pernah mengalami hal buruk, Uje menjelaskan tetap mengajarkan anggotanya untuk bersabar, tidak terpancing atau melakukan penyerangan suatu saat nanti kepada suporter lainnya.