Pemain Asing Persija Minta Pemerintah Tanggung Biaya Test Covid-19 Soalnya Mahal Biayanya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain asing Persija Jakarta, Marc Anthony Klok turut mengikuti anjuran PSSI dan klubnya melakukan serangkaian test Covid-19 sebelum berkumpul menjalani latihan.

Terlebih, dalam waktu dekat kompetisi sepak bola Liga 1 akan segera bergulir pada bulan Oktober 2020.

Para pemain tim Macan Kemayoran akan segera dikumpulkan untuk melakukan persiapan sebelum berlaga di Liga 1 2020.

Serangkaian test Covid-19 perlu dilakukan oleh Marc Klok dan rekan-rekannya para pesepakbola profesional untuk dijadikan syarat agar diizinkan bermain di Liga 1 2020.

Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah dalam melakukan test swab atau rapid test diperlukan biaya yang tidak sedikit.

Kondisi tersebut turut dirasakan Marc Klok yang harus mengeluarkan uang sebesar 170 dolar AS atau setara dengan Rp2.461.000.

Pemain berpaspor Belanda itu menilai, jumlah tersebut sangat mahal dan membebani pemain atau klub-klub kontestan Liga 1 dan Liga 2.

Dalam unggahannya di media sosia Instagram, pada Kamis (2/7/2020), Marc Klok memang merekam secara langsung aktivitasnya melakukan test swab.

"Ya, tidak ada yang punya waktu dan uang untuk ini (lakukan test Covid-19), tetapi (aturannya) wajib dalam new normal seperti sekarang," kata Marc Klok, Kamis (2/7/2020).

Terlebih, ketika diberlakukannya aturan new normal dibeberapa daerah yang ada di Indonesia.

Pemerintah harus membantu meringankan beban tersebut dengan menggratiskan setiap masyarakat yang ingin melakukan test Covid-19.

"Jika itu wajib, kepedulian negara terhadap kesehatan rakyatnya. Setidaknya membuatnya gratis (test Covid-19) untuk rakyat," pungkasnya.

Di sisi lain, Manajemen tim Persija Jakarta sudah memiliki rencana untuk memanggil seluruh pemain, pelatih, dan official untuk memulai kembali aktivitas latihan.

Keputusan memengumpulkan lagi seluruh elemen di tim Macan Kemayoran karena PSSI sudah memberikan lampu hijau untuk menyelenggarakan lagi kompetisi Liga 1 2020.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengumumkan kompetisi sepak bola di Indonesia bisa bergulir lagi pada bulan Oktober 2020.

PSSI turut mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.

Direktur olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus mengatakan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk mengumpulkan pemain dalam waktu dekat.

Saat ini, manajemen Persija sedang mempersiapkan segala sesuatu hal termasuk dari sisi teknis dan non teknis ketika mengumpulkan pemain.

Nantinya, protokoler kesehatan ketat akan diterapkan pada saat pemain datang dan menjalani program latihan secara bersama-sama.

"Langkah pertama yang kami jalankan tentu persiapan latihan tim, sesuai protokoler kesehatan dan ada inovasi baru menyesuaikan dengan adanya pandemi ini," kata Ferry Paulus.

Tak cukup sampai disitu, manajemen Persija sudah berancang-ancang melakukan pemusatan latihan kepada seluruh elemen timnya.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan memproteksi pemain dari aktivitas yang tidak dianjurkan.

Selain itu, pertandingan uji coba turut diagendakan untuk mematangkan persiapan tim sebelum berlaga di kompetisi Liga 1 2020.

Manajemen tim Macan Kemayoran terus mematangkan segala persiapan, sebelum akhirnya mengumpulkan semua elemen yang ada di dalam tim.

"Kami akan mulai membahas beberapa kebutuhan tim seperti pertandingan uji coba dan pemusatan latihan," tuturnya.

Lebih lanjut, Ferry memiliki keyakinan timnya bisa melanjutkan tren positif seperti saat kompetisi belum dihentikan.

"Kami yakin Persija akan kembali memulai kompetisi tetap dalam tren positif,” tutup pria asal Manado tersebut.

Tim asuhan Sergio Farias itu memang tampil menjanjikan dari tiga pertandingan pembuka Liga 1 2020.

Persija Jakarta menduduki peringkat 9 klasemen Liga 1 dengan perolehan 4 poin, dari hasil satu kali kemenangan dan sekali mendapatkan hasil imbang.