Liga 1
Umuh Muchtar Tak Permasalahkan Pemangkasan Subsidi Liga 1, Minta PT LIB Transparan
Meskipun begitu, Umuh mengingatkan kepada PT LIB untuk selalu transparan terkait keuangan yang saat ini dialami.
TRIBUNNEWS.COM - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar tak permasalahkan pemangkasan subsidi yang akan dilakukan PT LIB.
Kabar ini mencuat melalui surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020, PT LIB mengirimkan surat kepada PSSI agar bisa menerapkan kebijakan pemotongan subsidi bagi klub Liga 1 dan Liga 2.
Dalam surat tersebut disebutkan, PT LIB berencana memberikan subsidi sebesar Rp 350 juta kepada klub Liga 1, dari yang awalnya Rp 520 juta, pada setiap terminnya.
Kemudian untuk tim Liga 2 akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 100 juta, dari yang awalnya Rp 250 juta.

Baca: Arema FC Tagih Subsidi PT LIB Soal Pencairan Subsidi Bulan Maret, Nominalnya Fantastis
Baca: PSSI Minta PT LIB Tidak Potong Subsidi dan Menegaskan Kelanjutan Kompetisi Ikut Arahan Pemerintah
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, pria yang akrab disapa Wak Haji tak permasalahkan besaran nominal uang yang akan diterima pihaknya.
Meskipun begitu, Umuh mengingatkan kepada PT LIB untuk selalu transparan terkait keuangan yang saat ini dialami.
Bahkan ia tak segan mengatakan PT LIB mengalami krisis keuangan hingga kemungkinan terburuk bangkrut akibat pandemi corona.
"Misalnya kalau sudah bangkrut ya tidak ada masalah, asal benar-benar uangnya memang tidak ada atau belum diterima PT LIB dari sponsor.
Namun, kalau sudah menerima uang segera diberikan kepada klub," kata Umuh dikutip dari Kompas.com.
Pria yang sudah berusia 71 tahun ini juga meminta PT LIB dapat merinci pemasukan uang yang telah diterimanya baik dari sponsor maupun broadcaster.
"LIB itu seharusnya terbuka. Misalnya, baru menerima uang sekian.

Baca: Ardi Idrus Jalankan Program Latihan Persib Bandung Setiap Sore Hari Jelang Berbuka Puasa
Baca: Laga Lawan Arema FC jadi Paling Berkesan bagi Punggawa Persib Bandung, Erwin Ramdani
Transparan dari sponsor ataupun yang bersangkutan yang sudah punya janji dari TV atau mana. Sudah berapa yang diterima, gitu kan.
Jadi, jangan ada yang disembunyikan. Terbuka saja, nanti kalau uang di perusahaan berapa, yang sudah janji diberikan berapa, disesuaikan dengan keadaan," ujarnya.
Sementara itu Bhayangkara FC menyatakan suara yang berbeda yakni menolak keras untuk rencana pemotongan subsidi.
Bhayangkara FC melalui Sumardji juga menyuarakan hal yang sama yakni tidak setuju dalam pemotongan subsidi.
Menurut Sumardji, pemangkasan itu dapat mempengaruhi neraca keuangan klub karena karena setiap tim masih punya kewajiban untuk menggaji para pemain, pelatih dan ofisialnya.
“Ya jangan di potong lah, kita saat ini sudah habis-habisan untuk tim.
Sebenarnya semua pasti berharap dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri,” kata Sumardji dikutip dari Tribun Jakarta.
Sumardji menambahkan bahwa situasi pandemi corona membuat klubnya tidak ada pemasukan dari sponsor dan masih ada kewajiban yang harus ditunaikan oleh klubnya.
Berhentinya pemasukan dari sponsor tidak mengubah kewajiban klub berjuluk The Guardian untuk membayar gaji setiap pemainnya.
Kemudian akan mengalami kerugian besar apabila rencana pemotongan subsidi benar dilakukan oleh PT LIB.

“Sekarang sponsor sudah tidak ada yang masuk karena Virus Corona ini.
Tapi kami masih memiliki kewajiban untuk bisa membayar gaji pemain dan itu kan harus kami bayarkan.
Kalau memang dipotong ya pasti akan sangat dirugikan,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan pun akan mengadakan rapat dengan exco PSSI pada Jumat pekan ini.
Rapat tersebut sebagai upaya yang dilakukan PSSI untuk menyelesaikan permasalahan rencana PT LIB memotong dana anggaran subsidi.
“Di rapat exco hari jumat kita akan timbang kembali, tapi jawaban saya untuk sementara itu tadi.
Nanti kita lihat apakah liga 1 dan liga 2 ada kesulitan, apakah finansial dan sebagainya.
Ini kan kompleks masalahnya, misal kontrak pemain, pelatih, dan sebagai macamnya harus dikaji dengan betul,” jelas pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Namun pada pemberitaan yang terbaru rapat tersebut batal digelar dan diganti pada Selasa (12/5/2020) esok.
Penyebab batalnya rapat tersebut karena Ketum PSSI harus menghadiri pertemuan dengan FIFA secara virtual.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jakarta/Abdul Majid) (Kompas.com/Septian Nugaraha)